Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kamis 25 April, Koalisi Masyarakat Sipil Temukan 708 Kesalahan Rekapitulasi Suara Pemilu

Kompas.com - 25/04/2019, 17:42 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil menemukan 708 kesalahan pada proses rekapitulasi suara Pemilu 2019.

Ketua Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif Veri Junaidi menuturkan, hal itu ditemukan dari hasil pemantauan melalui media massa, pada Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), dan di lapangan.

Data tersebut merupakan temuan per Kamis (25/4/2019) hari ini, pada pukul 07.30 WIB.

Baca juga: Agar Tak Salah Memahami, Ini yang Harus Diketahui soal Situng KPU

"Kami terus melakukan paling tidak ada tiga ranah pemantauan yang kami lakukan," kata Veri saat konferensi pers di Upnormal Coffee Roasters Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis.

Kemudian, Sekjen Mata Rakyat Indonesia Bayu Adi Permana mengungkapkan terdapat 218 temuan formulir C1 tertukar pada Situng.

Contoh kasusnya, Bayu menuturkan formulir C1 Pilpres yang mereka pantau tertukar dengan C1 untuk Pileg.

Baca juga: Hingga Rabu Sore, Ditemukan 105 Kesalahan Entry Data Situng

Kemudian, terdapat 196 temuan perihal C1 yang salah input ke dalam sistem tersebut.

"C1-nya sudah benar memang itu yang diminta di C1 tersebut, TPS-nya, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsinya sesuai, tapi data yang diinput ke dalam Situngnya berbeda dengan C1 tersebut," ungkap Bayu di saat yang sama.

Mereka juga menemukan 151 kasus di mana formulir C1 tidak dilampirkan. Temuan lainnya adalah sebanyak 106 kasus formulir C1 buram atau terlipat atau tidak jelas.

Baca juga: Datangi KPU, Sekjen Demokrat Beri Dukungan Situng

Berikut rincian lengkap temuan Koalisi Masyarakat Sipil selama proses rekapitulasi hingga hari ini:

1. C1 tertukar: 218 temuan

2. C1 salah input: 196 temuan

3. Tidak ada C1: 151 temuan

4. C1 tidak jelas/buram/ terlipat: 106 temuan

5. C1 tanpa angka: 6 temuan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com