Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi KPU, Sekjen Demokrat Beri Dukungan Situng

Kompas.com - 23/04/2019, 14:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Hinca mengaku, kedatangannya ke KPU untuk melihat perkembangan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.

"Sebagai Sekjen Partai Demokrat saya mengunjungi KPU terutama untuk mencari tahu dan melihat update Situng yang sedang berlangsung," kata Hinca di kantor KPU.

Baca juga: Hasil Situng KPU Data 19,18 Persen: Jokowi-Maruf 55 Persen, Prabowo-Sandi 45 Persen

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).
Hinca diterima oleh Komisioner KPU Hasyim Asy'ari. Keduanya bertukar informasi seputar Situng yang sampai saat ini masih terus berjalan.

Hinca menyebut, ada sejumlah kendala teknis terkait Situng dan rekapitulasi penghitungan suara.

Namun, ia optimistis KPU bakal menyelesaikan proses rekapitulasi secara tepat waktu.

Baca juga: TKN: Narasi Kecurangan yang Disampaikan BPN Wujud Kekalahan Prabowo

"Situng itu juga bagian dari KPU membangun sistem, kita dukung, mudah-mudahan semua lancar," ujarnya.

Hinca menambahkan, jika terjadi kesalahan pemasukan data KPU dalam Situng, pihak KPU harus cepat memperbaiki.

Namun demikian, harus diingat bahwa kesalahan entry data dengan alasan human error tidak boleh dibiarkan terus terjadi.

Baca juga: TKN: Quick Count Pilkada DKI Diterima, kenapa Sekarang Ditolak?

"Jadi janganlah dikit-dikit human error- human error itu lihatnya dari cara itu, dilihat dari cara sebelah sini. Namanya juga manusia, sepanjang cepat merasakan atau menyadari kesalahannya, diperbaiki, itu sudah bagus. Jadi asal jangan niat buruk itu disengaja terus-menerus diulang dengan target-target yang buruk," kata Hinca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com