Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Kita Kubur Istilah Cebong dan Kampret...

Kompas.com - 18/04/2019, 14:37 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berharap polarisasi yang terjadi karena pemilu bisa selesai setelah pemungutan suara tuntas. Ma'ruf mengatakan, ini adalah saatnya masyarakat untuk bersatu kembali.

Dia menyinggung istilah "cebong" yang selama ini dipakai untuk menjuluki pendukung calon presiden Jokowi dan "kampret" yang jadi panggilan untuk pendukung capres Prabowo.

Baca juga: Maruf: Kalau Kami Nyatakan Menang Sebelum Pengumuman Resmi, Kayaknya Tak Etis

"Jangan bunyi lagi itu. Selesai sampai kemarin. Kita kubur (istilah itu), ada cebong, ada kampret, kubur saja," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019).

Menurut Ma'ruf, polarisasi semacam ini tidak boleh berlanjut. Sebab itu bisa memengaruhi pembangunan dan stabilitas negara. Dia berkomitmen untuk melakukan rekonsiliasi setelah tahapan pemilu berakhir.

Baca juga: Jokowi-Maruf Amin Menang, NU di Jatim Disebut Solid

Salah satu caranya adalah dengan melakukan konsolidasi kebangsaan. Dia ingin berdialog dengan tokoh-tokoh baik pendukung Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga.

"Kritik sepanjang konstruktif boleh saja, tetapi tidak boleh ada permusuhan di antara kita sebangsa. Nah itu akan kita usahakan seoptimal mungkin di dalam melakukan rekonsiliasinya itu," kata dia.

Kompas TV Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengucapkan terima kasih kepada calon presiden Prabowo Subianto atas arahannya untuk para pendukung pasangan nomor urut 02. Hal itu disampaikan Megawati dalam jumpa pers di kediamannya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4) malam. #MegawatiSoekarnoputri #Pemilu2019 #PrabowoSubianto

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com