Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Jika Terjadi Kecurangan, Masyarakat Bisa Tak Percaya pada Hasil Pemilu

Kompas.com - 15/04/2019, 14:28 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, munculnya kasus dugaan kecurangan pemilu seperti yang terjadi di Malaysia belum lama ini akan berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada hasil Pemilu 2019 mendatang.

"Saya kira (potensi kecurangan) meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu dan ini berbahaya. Karena pemilu ini adalah cara yang beradab untuk berkompetisi, merebut kekuasaan secara damai dan konstitusional," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (15/4/2019).

Baca juga: Jika Temukan Indikasi Kecurangan, Publik Diminta Laporkan kepada Pengawas Pemilu

Menurut Fadli, jika masyarakat tak lagi percaya hasil pemilu, hal itu akan berpotensi menimbulkan kekisruhan.

"Kalau masyarakat menjadi tidak percaya lagi kepada pemilu. Lantas apa yang akan terjadi? kan bisa kisruh, bisa rusuh," kata dia.

Oleh sebab itu, Fadli berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan mencegah segala potensi kecurangan pemilu.

Baca juga: Bawaslu Sebut Peserta Pemilu Tak Bisa Didiskualifikasi meski Dugaan Kecurangan di Malaysia Terbukti

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga meminta penyelenggara pemilu mengusut tuntas kasus tercoblosnya surat suara di Malaysia.

Menurut Fadli, penyelenggara pemilu bertanggungjawab untuk mengungkap siapa dalang dan pelaku di balik kasus kecurangan pemilu tersebut.

"Jadi kita berharap KPU dan Bawaslu ini mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa mereka ini bisa jadi penyelenggara yang jujur dan adil dan menjaga terhadap berbagai macam upaya intervensi kecurangan yang sekarang sudah terjadi," kata Fadli.

Baca juga: Narasi soal Kecurangan pada Pemilu Dinilai Berpotensi Timbulkan Kegaduhan

"Baik di Malaysia dengan surat suara tercoblos maupun kita melihat video-video di berbagai negara yang lain ada juga diskriminasi dalam pemilih," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com