Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Plt Ketum PPP, Suharso Monoarfa Menangis Teringat Romahurmuziy

Kompas.com - 20/03/2019, 23:58 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Suharso Monoarfa menangis saat menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas), Hotel Seruni, Bogor, Rabu (20/3/2019) malam.

Suharso menggantikan Romahurmuziy yang diberhentikan sebagai Ketum PPP karena tersangkut kasus korupsi.

Suharso menangis lantaran ia teringat dengan Romahurmuziy. Ia sama sekali tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin partai.

"Untuk berdiri di sini menerima mandat ini yang sungguh berat buat saya. Bagi saya, saudara Romy itu dia anak saya ya, adik saya," ungkap Suharso sambil terisak saat berpidato.

Baca juga: Profil Romahurmuziy, Ketua Umum PPP Kedua yang Kena OTT KPK

Ia sama sekali tak pernah mengira Romy terjerat kasus korupsi. Ia memandang, Romy merupakan sosok dengan kepemimpinan yang baik.

"Semuanya ada pada beliau, kapasitas ada, kapabilitas ada, bibit, bebet, bobotnya ada toh juga terjungkal," ujarnya.

Suharso memandang apa yang terjadi ke Romy sebagai musibah. Di sisi lain, ia mengajak seluruh jajaran partai untuk introspeksi diri atas kemungkinan kesalahan yang pernah dilakukan.

"Maka saya mengajak kita semua untuk kita berintrospeksi melihat apa yang sebenarnya yang salah pada kita," ungkapnya.

Kemudian ia mengingatkan logo partai yang berupa Ka'bah. Suharso menjelaskan, keputusan para pendiri partai menggunakan logo tersebut tak mudah.

Logo tersebut juga dinilainya memiliki makna mendalam bagi partai.

Di sisi lain, ia menyinggung para tokoh-tokoh PPP dahulu yang sukses membawa kejayaan partai.

"Bahkan di awal Reformasi adalah Pak Hamzah Haz yang menurut saya ketika orang menyepelekan Partai Persatuan Pembangunan, di tangan beliau, kita masih mencapai juara ketiga di Pemilu," ungkapnya.

Oleh karena itu, Suharso berharap jajaran partai untuk bangkit dan solid. Sebab, PPP juga akan menghadapi Pemilu 2019. Ia optimistis, jajaran partai mampu bekerja keras.

"Saya yakin sebenarnya kita karena partai besar kita punya pegalaman kita punya sejarah panjang, punya bukti, punya footprint yang tidak terbantahkan. Saya yakin dengan kader yang luar biasa, saya kira harus bangkit," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com