Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ma'ruf Amin soal Gagasan Dana Abadi Riset dan Kebudayaan

Kompas.com - 18/03/2019, 19:37 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menjelaskan maksud wacana dana abadi riset dan kebudayaan yang dia singgung dalam debat ketiga Pemilihan Presiden 2019. 

"Dana abadi itu dana tetap yang bergulir yang nanti hasilnya dari investasinya itu yang digunakan untuk membiayai kegiatan kebudayaan," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis di sela safari politiknya di Jombang, Jawa Timur, Senin (18/3/2019).

Ma'ruf mengatakan, dana tersebut merupakan alokasi khusus pemerintah untuk berinvestasi di bidang riset dan kebudayaan.

Baca juga: Maruf Amin Janjikan Dana Abadi Riset dalam Debat Ketiga Pilpres 2019

Hasil dari investasi itu digunakan untuk kepentingan pengembangan riset dan kebudayaan. Ma'ruf mengatakan nilai investasinya akan terus ditingkatkan agar hasil yang didapat semakin besar.

"Nah dananya abadi modalnya terus ditambah, hasilnya digunakan, sehingga ada sifatnya non APBN," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, tujuan penganggaran dengan skema seperti ini untuk menjamin perbaikan yang berlanjut.

Sebelumnya dalam debat ketiga Pilpres 2019, Ma'ruf berjanji akan menyediakan dana abadi kebudayaan, apabila ia dan calon presiden petahana Joko Widodo menang di Pilpres 2019.

"Anggaran tersedia, kami akan menyiapkan dana abadi kebudayaan supaya kebudayaan kita semakin berkembang," ujar Ma'ruf sebagaimana dikutip Antara.

Selain itu, Ma'ruf juga berkomitmen menjadikan kebudayaan Indonesia terpandang di dunia. Ia beserta Jokowi akan membangun gedung opera besar sebagai tempat pengembangan kebudayaan.

Ma'ruf memberikan contoh, bangunan yang akan dibangun serupa Sydney Opera House, Australia.

Baca juga: Maruf: Anggaran Tersedia, Kami Akan Siapkan Dana Abadi Kebudayaan

Selain itu, Ma'ruf juga menjanjikan dana abadi riset sebagai upaya pengembangan riset di Indonesia.

"Kita sudah sepakat untuk sediakan dana abadi riset," kata dia.

Sebelum itu, Ma'ruf juga mengatakan akan membentuk Badan Riset Nasional agar anggaran riset bisa ada di satu lembaga.

Selama ini, anggaran untuk riset masih tersebar di berbagai lembaga. Dengan lembaga baru, dia yakin pengembangan riset akan lebih optimal.

Kompas TV Cawapres nomor urut nol 01 , Ma'ruf Amin, menyatakan rencana program dana abadi kebudayaan menjadi strategi untuk meningkatkan sektor kebudayaan. Di samping itu, strategi lain adalah dengan memaksimalkan pengenalan budaya Indonesia ke dunia global, salah satunya dengan mengadakan festival kebudayaan Indonesia di berbagai negara. #DebatKetigaCawapres #DebatPilpres2019 #MarufAmin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com