JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya kurang banyak tampil dan bicara kepada media dalam Pilpres 2019 kali ini.
Ia mengatakan, dalam pilpres kali ini dirinya lebih memilih langsung terjung ke masyarakat dan menyampaikan program yang akan dilakukan guna mengubah kondisi bangsa.
Prabowo mengaku, awalnya ia berusaha meyakinkan kelompok elite negeri ini terkait kondisi ekonomi yang dirasakan rakyat.
Baca juga: Pengamat: Kartu Pra-Kerja Jokowi Konkret, Sementara Gagasan Prabowo Tak Sentuh Bumi
Namun, ia menuduh, kelompok tersebut tidak pernah peduli dan memilih memikirkan diri sendiri.
"Saya bertahun-tahun keliling dan menulis beberapa buku. Terakhir 'Paradoks Indonesia' dan 'Indonesia Menang'. Di situ saya berusaha menggugah elite bangsa ini. Apa itu elite? Itu adalah unsur pimpinan, jadi kalau saya sebut elite itu unsur pimpinan di Indonesia," ujar Prabowo di GOR Sukapura, Tasimalaya, Jawa Barat, seperti dikutip dari siaran pers tim media center Prabowo-Sandiaga, Sabtu (9/3/2019).
Baca juga: Prabowo: Gimana Mau Dapat Pacar Kalau Nganggur...
Prabowo mengklaim, saat berupaya meyakinkan para elite terkait kondisi Indonesia, dirinya malah dicemooh.
Ia berusaha meyakinkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan melimpah, namun rakyatnya masih banyak yang hidup susah.
"Malah dibilang 'Prabowo bisa apa? Prabowo ngerti apa soal ekonomi?' Memang saya tak punya gelar, tapi saya punya akal sehat. Percuma para elite punya gelar berderet tapi kepintarannya bukan untuk rakyat," kata Prabowo.
Baca juga: Maruf Amin: Prabowo-Sandiaga Khawatir, Suara di Jabar Tak Aman
Oleh sebab itu, Prabowo memilih langsung menemui rakyat dan mengajak untuk saling membantu melakukan perubahan bagi kedaulatan dan kesejahteraan Indonesia mendatang.
"Sistem ekonomi sekarang salah arah. Ini mengakibatkan kekayaan negara kita bangsa kita itu tidak tinggal di Indonesia. Dan itu maaf, kegagalan elite kita," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Karena itu saya memilih tidak banyak bicara, pilih turun ke kabupaten. Lebih baik saya bicara dengan saudara sekalian (rakyat). Karena elite kita sudah tidak bisa diharapkan lagi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.