JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko menyebutkan, suara kaum intelektual merupakan 'silent majority'.
Artinya, kelompok itu sebenarnya sudah memiliki pilihan politik, namun tidak mengekspresikannya.
Menurut Moeldoko, tim Jokowi-Ma'ruf cukup berhasil membangkitkan ekspresi politik kelompok tersebut, yakni dengan sederet deklarasi dukungan dari alumni universitas/perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
"Kalangan intelektual memang memahami situasi. Mereka bagian dari silent majority yang selama ini diam sehingga seolah-olah di dalam survei itu tidak begitu kelihatan. Maka, sekarang ini mereka memunculkan dirinya," ujar Moeldoko, saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Baca juga: Dukungan Alumni-alumni ke Jokowi untuk Tangkal Hoaks dan Fitnah
Dukungan kaum intelektual kepada Jokowi-Ma'ruf itu, kata Moeldoko, diyakininya berpengaruh terhadap kenaikan elektoral.
Meski demikian, Moeldoko enggan menyebut berapa kenaikan elektoral pasca deklatasi dukungan alumni sejumlah universitas.
"Ya pokoknya ada kenaikan, kelihatan dalam grafik kami," ujar Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu, mengatakan, kelompok intelektual ini nantinya akan digerakkan bersama-sama dengan kelompok relawan dan unsur partai politik untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Ia menyebut, pihaknya tinggal menunggu momentum.
Sejumlah organisasi alumni mendeklarasikan mendukung Jokowi-Ma'ruf, antara lain alumni Universitas Indonesia, alumni Universitas Trisakti, alumni Universitas SMA Pangudi Luhur, alumni Institut Kesenian Jakarta, alumni Jaringan Alumni Mesir-Indonesia, alumni SMA se-Jakarta, dan sejumlah universitas negeri/swasta di Indonesia.
Baca juga: Saat Jokowi Luapkan Kekesalannya di Hadapan Alumni SMA...
Ketua TKN Erick Thohir mengatakan, alumni sejumlah universitas juga sudah berencana melakukan deklarasi dan sudah berkomunikasi dengan TKN.
Saking banyaknya alumni universitas yang ingin melakukan deklarasi, TKN mengaku sampai kewalahan mengakomodasinya.
"Nanti di Bandung juga akan melakukan deklarasi. Tapi kami sekarang sudah mulai kewalahan. Tapi ini bagus kok, kalau dulu (Pilpres 2014) ada yang namanya relawan, sekarang ada pergerakan baru alumni, gerakan intelektual muda yang peduli bangsa ini tidak boleh terpecah belah," ujar Erick, Senin (11/2/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.