JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin sore, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjawab beberapa tudingan yang selama ini menimpanya.
Dia menyampaikannya di hadapan alumni SMA Jakarta yang baru mendeklarasikan dukungan mereka di Istora Senayan, Minggu (10/2/2019).
Berbagai tudingan dia jawab, mulai dari isu soal presiden antek asing hingga kebocoran anggaran. Jokowi terdengar kesal ketika menjawab semua itu.
Dia sampai memberikan penekanan dengan mengulang-ulang beberapa kata.
Baca juga: Cerita Jokowi soal Keberhasilan Dana Desa...
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan Jokowi yang menangkis hoaks mengenai dirinya:
1. Anggaran bocor
Jokowi menumpahkan kegusarannya mengenai tudingan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal anggaran yang bocor. Dia mempertanyakan bagaimana bisa ada kebocoran anggaran 25 persen.
"Saya sampaikan anggaran kita di 2018 itu lebih Rp 2.000 triliun. Kalau 25 persen bocor, artinya kan Rp 500 triliun. Itu duit Rp 500 T ada di mana? Saya tanya, hitungannya dari mana?" kata Jokowi.
Jokowi menyebut, semua anggaran yang masuk dalam APBN sudah disetujui oleh seluruh fraksi di DPR, begitu juga dengan laporan pertanggungjawabannya. Semua fraksi menandatangani laporan pertanggungjawaban tersebut.
Baca juga: Gusar Anggaran Negara Disebut Bocor, Jokowi Tanya Hitungannya dari Mana?
Jokowi menyampaikan ini dengan nada yang berapi-api. Dia sampai mengulang-ulang kata "bocor" yang dituduhkan Prabowo.
"Jangan sampai sudah tanda tangan, semua partai sudah tanda tangan, kemudian baru ngomong Rp 500 triliun bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor dari mana?" kata Jokowi.
Jokowi mengatakan setiap tahun Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit terhadap APBN. Kebocoran anggaran pasti terdeteksi oleh BPK.
Baca juga: Jokowi: Empat Tahun Dikatakan Presiden Antek Asing, Ini Saatnya Saya Berbicara...
Namun, faktanya, BPK justru memberikan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) pada sebagian besar kementerian dan lembaga negara.
2. Presiden antek asing
Selain itu, Jokowi juga menjawab tudingan terhadapnya sebagai presiden antek asing. Dia sudah mendapatkan tuduhan itu selama empat tahun terakhir, tepatnya sejak pertama kali menjabat.