Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Ibu-ibu, Prabowo Janji Turunkan Harga Daging dan Telur dalam 100 Hari Pertama

Kompas.com - 09/02/2019, 11:41 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto bertemu ratusan ibu-ibu atau emak-emak yang tergabung dalam Forum Komunikasi Majelis Ta'lim (FKMT) serta relawan Aliansi Pencerah Indonesia (API).

Pertemuan tersebut digelar di kediaman Prabowo, Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (8/2/2019).

Di depan ratusan emak-emak itu, Prabowo menyatakan bahwa ia memahami kebutuhan dan kesulitan emak-emak dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Sebab, harga kebutuhan pokok saat ini sudah sulit terjangkau bagi kalangan masyarakat menengah dan bawah.

"Ibu yang dari FKMT (forum komunikasi majlis taklim) tadi saya menangkap sudah harapannya, pokoknya perintah emak-emak saya sudah tangkap, emak-emak minta harga daging turun, harga beras turun, harga gula turun, harga telur turun, harga ayam turun, minta harga listrik turun, betul?" ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center Prabowo-Sandiaga, Jumat (8/2/2019).

Baca juga: Soal Kebocoran Anggaran, Moeldoko Minta Prabowo Tak Asal Sebut

"Betul!" jawab para pendukung Prabowo. 

Prabowo menegaskan bahwa dirinya bersama Sandiaga Uno akan berjuang untuk menurunkan harga kebutuhan pokok tersebut sebelum 100 hari pertama seusai dilantik jika terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.

"Kami akan bekerja untuk emak-emak semuanya. Insya Allah kalau hitungan saya harga daging, harga telur, harga ayam, bisa kami turunkan dalam 100 hari pertama. Harga beras saya juga feeling hitungan saya bisa kita turunkan," ucap Prabowo.

Namun, untuk menurunkan harga tarif dasar listrik (TDL), lanjut Prabowo, membutuhkan waktu kurang lebih 18 bulan setelah dilantik. Sebab, menurut dia, ada beberapa faktor yang perlu diatasi dalam menurunkan TDL.

"Untuk harga listrik, mungkin kita butuh lebih lama lagi. Karena sudah dibikin agak kacau selama ini, tapi mungkin kita ya 18 bulan bisa lah kira-kira Insya Allah. Ibu kan sudah menderita 4 tahun, 18 bulan ya tidak apa-apa ya, daripada saya janji-janji yang saya enggak bisa saya penuhi," tutur Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, rencana penurunan harga kebutuhan pokok itu bisa ia laksanakan.

Baca juga: Ruhut: Enggak Salah Prabowo Bilang Arah Pembangunan Keliru Sejak Orde Baru?

Ia menuturkan telah memiliki pengalaman memimpin koperasi yang bisa menjual kebutuhan pokok dengan harga yang sangat terjangkau di saat pemerintah tidak bisa menekan lonjakan harga.

"Kalau soal harga daging itu saya punya pengalaman mimpin koperasi. Sekitar Rp 84.000 per kilo itu sudah untung kita. Berarti ada yang ambil untung kebanyakan ini, jadi apalagi kalau dagingnya dari India," ucap Prabowo.

"Daging dari India itu daging kerbau, daging kerbau itu harusnya bisa Rp 70.000. Jadi saya kalau harga daging, harga telur, harga ayam itu kita optimistis, untuk harga listrik kita butuh waktu kurang lebih 18 bulan," ujar dia.

Kompas TV Apa penyebab terjadinya kebocoran anggaran negara seperti yang disampaikan Prabowo Subianto?<br /> <br /> Apakah kubu Prabowo-Sandi akan melaporkan temuan ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi?<br /> <br /> KompasTV akan membahasnya bersama tim ekonomi TKN Jokowi-Maruf Bahlil Lahadalia, tim ekonomi BPN Prabowo-Sandi Arie Mufti serta pemerhati anggaran dari Universitas Indonesia Yenny Sucipto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com