JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Potik Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong, menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah menggunakan jasa konsultan asing sejak berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri.
Kala itu, Prabowo menjadi Calon Wakil Presiden pendamping Ketua Umum PDI-P itu di Pilpres 2009.
"Karena selain memang ada di 2019 ini, itu juga kita lihat jejaknya. Kita lihat 2014 jejaknya mereka juga pakai kan. Artinya potensi untuk memakai lagi itu ada karena pernah pakai," ujar Usman di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Baca juga: Cek Fakta Sepekan, Surat Undangan Kemendikbud hingga Konsultan Asing
"2009 juga pakai, waktu berpasangan dengan Bu Mega. Tapi yang minta memang Pak Prabowo. Bu Mega sendiri enggak suka dengan itu," lanjut dia.
Karena itu, ia mengatakan, Jokowi tak asal bicara soal isu tersebut lantaran jejak digital soal isu tersebut memang ada.
Ia pun mengatakan, pernyataan Jokowi soal adanya konsultan asing di kubu Prabowo juga hendak menyadarkan masyarakat bahwa dirinya korban fitnah dari tudingan pro asing.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Polemik Penggunaan Jasa Konsultan Asing Stan Greenberg
"Pak jokowi juga ingin mengatakan, 'Hei kalian selama ini menuduh kami pro asing, tetapi kalian menggunakan konsultan asing'. Kami tiap hari disebut pro asing lah segala macam, tapi yang gunakan asing siapa? Pak Jokowi juga ingin menyampaikan hal seperti itu," kata Usman.
"Pak Jokowi berbeda dengan 02, menyampaikan informasi yang memang sudah ada faktanya. ada kebenarannya, akurat. Data yang dipakai juga seperti itu. Bahkan kalau secara internal, Pak Jokowi sudah menyampaikan itu," lanjut Usman.
Jokowi sebelumnya menyebut pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.
Baca juga: Soal Konsultan Asing, Sandiaga Sebut Jangan Terlalu Diperpanjang, Rusia Tersinggung
Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.
"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).
Baca juga: Wiranto: Konsultan Asing di Pilpres Tak Masalah, Asal...
Namun Juru Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon membantah tudingan tersebut.
Menurut dia, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga juga tidak cukup biaya untuk membayarnya.
"Enggak ada kita menggunakan konsultan asing, enggak kuat bayarnya," ujar Fadli di Jalan Letjen Suprapto, Senin (4/2/2019).
Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Merasa Difitnah Jokowi soal Penggunaan Konsultan Asing
Fadli menantang Jokowi untuk menyebut nama konsultan asing itu jika benar-benar punya bukti.
Jangan sampai tudingan tersebut menjadi fitnah. Fadli mengatakan, konsultan Prabowo-Sandiaga hanya anggota BPN saja.
"Konsultan kami adalah BPN dan para pakar orang-orang yang berakal sehat, itu konsultannya," kata dia.