Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembicaraan Capres soal Regulasi Sektor SDA Dikhawatirkan Jadi Politik Transaksional

Kompas.com - 04/02/2019, 13:08 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Advokasi Publish What You Pay (PWYP) Indonesia Aryanto Nugroho mengungkapkan regulasi strategis terkait sumber daya alam (SDA) seketika diperbincangkan kedua pasangan calon menjelang debat kedua Pilpres 2019.

Debat kedua Pilpres 2019 membicarakan sejumlah topik, yaitu energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

"Tiba-tiba kedua calon jelang debat putaran kedua bicara soal RUU migas atau UU yang sangat strategis," kata Aryanto saat acara diskusi bertajuk "Menyigi Visi Misi Calon Presiden 2019", di kantor KoDe Inisiatif, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019).

"Kalau bicara RUU migas ini sudah mangkrak hampir 8 tahun, tapi tiba-tiba kedua capres akhir-akhir ini tiba-tiba Pak Jokowi langsung bikin rapat terbatas. Tim BPN (Badan Pemenangan Nasional) tiba-tiba ngomong soal RUU migas," lanjut dia.

Aryanto menduga, terdapat dua alasan di balik pembahasan regulasi yang strategis tersebut.

Penyebab pertama, katanya, pembahasan hanya sebagai gimmick menjelang debat kedua. Sebab, persoalan regulasi dalam sektor SDA yang masih tumpang tindih kemungkinan besar muncul dalam debat.

"Yang pertama tiba-tiba orang bicara soal RUU migas, minerba, karena gimmick saja menjelang (debat) putaran kedua, tiba-tiba orang sibuk," ungkapnya.

Baca juga: Kedua Capres Diingatkan soal Aspek Lingkungan dalam Perizinan SDA

Kemudian, ia menduga pembahasan tersebut berhubungan dengan logistik pemilu. Aryanto mengkhawatirkan adanya transaksi politik antara kandidat dan perusahaan pengelola SDA dalam rangka mencari logistik kampanye.

"Kedua, kita harus hati-hati juga, jangan sampai ini paket kilat UU strategis dalam konteks hanya untuk mencari sumber daya logistik untuk pemilu," terang dia.

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Kompas TV Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno Minggu (3/2/2019) tiba di Aceh Utara. Dalam kunjungannya kali ini Sandiaga berziarah ke makam Sultan Malikussaleh di desa Beringin, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Kedatangan Sandiaga Uno disambut pendukungnya. Dalam kesempatan ini Sandiaga juga berjanji untuk memajakan Aceh Utara dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com