JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah mempersiapkan sistem khusus yang akan digunakan jika berhasil lolos dalam Pemilihan Legislatif 2019.
Sistem itu untuk menjamin transparansi dan kontrol masyarakat terhadap wakilnya di parlemen.
Hal ini dikampanyekan juga oleh caleg milenial PSI, Rian Ernest, ketika turun ke daerah pemilihannya.
"Kalau ternyata performance kami mengecewakan konstituen, mereka bisa beri rating ke kami. Nanti akan ada aplikasi yang bisa diakses oleh konstituen kami," ujar Rian kepada Kompas.com, Senin (28/1/2019).
Baca juga: Kampanye ala Caleg Milenial, dari Bikin Pelatihan hingga Buat Program Magang
Jika rating anggota DPR dari PSI buruk, mereka bisa "diadili" oleh jajaran DPP.
Dan jika terus menerus memburuk, bukan tidak mungkin mereka diberhentikan antar waktu (PAW).
Rian mengatakan, hal ini menjadi pembeda antara PSI dengan partai lain. Sebelum masuk ke DPR, mereka mempersiapkan sistem pengawasan internalnya.
"Karena memang kalau semua caleg pasti punya komitmen dan janji. Tetapi kalau enggak ada sistem atau tools, ya bakal janji mulu," kata dia.
Secara pribadi, Rian berjanji kepada konstituennya akan menyiarkan rapat-rapat di DPR melalui siaran langsung media sosial.
Baca juga: Alasan Para Caleg Milenial Ikut Perebutkan Kursi Wakil Rakyat...
Menurut dia, cara ini untuk menjamin keterbukaan di masyarakat dan tidak sulit untuk dilakukan.
"Kita harus perbanyak lagi transparansi sehingga publik merasa lebih terlibat dalam proses politik dan pengambilan kebijakan," ujar Rian.
Rian merupakan caleg dari Derah Pemilihan DKI Jakarta I. Janji-janji yang dia sampaikan tadi merupakan beberapa isi kampanyenya selama turun ke dapil.
Selain menyampaikan janjinya, Rian juga menceritakan gagasan dan pengalamannya kepada konstituen.
Pada era menjamurnya media sosial ini, Rian berpendapat kampanye dengan turun langsung ke masyarakat masih lebih efektif.
Baca juga: Cerita Caleg: Terjun ke Wilayah Pelosok hingga Sempat Salah Kaprah
"Jadi memang yang terpenting dalam kampanye tetap harus turun langsung ke lapangan," kata Rian.
Namun, Rian juga harus mengoptimalkannya dengan kegiatan di media sosial.
Biasanya, ia memanfaatkan medsos miliknya untuk live streaming saat kampanya di dapil. Dengan demikian, masyarakat akan merasa lebih berpartisipasi.
"Misal kalau saya lagi blusukan saya lakukan live streaming lewat Instagram atau Facebook supaya yang di luar sana merasa bisa ikut perjuangan saya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.