JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengalami penurunan elektabilitas di Pulau Jawa.
Hal itu tercatat dalam jajak pendapat Media Survei Nasional (Median) yang menunjukkan penurunan dari 16 persen di November 2018 menjadi 11,8 persen di Januari 2019.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyatakan, penurunan tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf di Pulau Jawa disebabkan karena peningkatan aktivitas pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Aktivitas Prabowo-Sandiaga di Pulau Jawa yang intensif membuat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun di Pulau Jawa. Itu tentu akan mempertipis jarak keunggulan Pak Jokowi yang tadinya unggul lebih besar di Pulau Jawa," ujar Rico saat memaparkan hasil survei di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2018).
Baca juga: Posko Prabowo-Sandi di Solo Diresmikan, Djoko Santoso Ajak Relawan Kerja Keras
Merujuk survei Median per Januari 2019, elektabilitas Jokowi-Maruf secara keseluruhan kini sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen.
Adapun untuk peta elektabilitas di Pulau Jawa, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf yakni 47,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 35,6 persen.
Hasil tersebut memperlihatkan adanya kenaikan elektabilitas di Prabowo-Sandiaga yang November 2018 lalu masih 32,7 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan dari 48,7 persen menjadi 47,4 persen.
"Ini hasil dari kegiatan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga di Pulau Jawa yang makin banyak membangun posko pemenangan. Namun, untuk saat ini, posko pemenangan yang mereka bangun masih kurang jika mau melampaui elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Pulau Jawa," tutur Rico.
Baca juga: Timses Prabowo-Sandiaga: Kami Bukan Ingin Dekatkan Posko ke Rumah Pak Jokowi
Menurutnya, jika Prabowo-Sandiaga hanya membangun satu posko pemenangan di satu provinsi di Pulau Jawa, maka target untuk menyamakan bahkan melampaui elektabilitas Jokowi-Ma'ruf akan susah.
"Jumlah posko pemenangannya harus banyak kalau mau dampaknya signifikan. Minimal mereka harus membangun 10 sampai 15 posko pemenangan di setiap provinsi di Pulau Jawa," sambungnya.
Adapun survei ini dilakukan pada 6-15 Januari 2019 terhadap 1.500 responden dengan margin of error sebesar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling. Survei ini dibiayai secara mandiri.