JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengusulkan supaya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tak diberi kisi-kisi pada debat pilpres selanjutnya.
Selain mengusulkan tak ada kisi-kisi, Dahnil juga usul supaya capres-cawapres tak usah membawa contekan di atas panggung debat.
"Nanti kita akan mendorong supaya debat pada ke 2, 3, 4, 5 itu supaya enggak perlu ada kisi-kisi lagi. Kedua juga enggak perlu ada contekan," kata Dahnil dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
Tidak adanya kisi-kisi maupun contekan, menurut Dahnil, akan membuat kandidat lebih bebas menyampaikan pendapatnya di atas panggung.
Baca juga: Debat Capres-cawapres untuk Siapa?
Masing-masing capres dan cawapres dapat mengungkapkan isi kepalanya ke hadapan publik seandainya tak ada kisi-kisi dan contekan.
Hal ini dinilai lebih efektif untuk menyampaikan visi, misi, dan program pasangan calon sesuai dengan tujuan debat itu sendiri.
"Biarkan semua isi kepala dari capres-cawapres itu dieksplorasi ke depan publik, yang dibutuhkan dari debat itu dari kepemimpinan itu adalah isi otaknya, isi jiwanya," ujar Dahnil.
Debat perdana Pilpres 2019 digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis (17/1/2019). Tema yang diangkat adalah hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.
Baca juga: Amnesty: Isu HAM Hanya Jadi Kepentingan Elektoral Kedua Pasangan Capres-Cawapres
Peserta debat adalah pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Diterapkan dua metode lontaran pertanyaan, yaitu adalah model pertanyaan terbuka dan tertutup.
Model terbuka artinya, kisi-kisi pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan ke peserta sebelum penyelenggaraan debat. Sedangkan pada model tertutup, masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan ke paslon lainnya.
Selain ada dua model lontaran pertanyaan, peserta debat juga dibolehkan membawa contekan atau catatan materi yang akan ia sampaikan dalam debat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.