Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Prediksi Gagasan 2 Kandidat soal Isu Terorisme dalam Debat Pertama

Kompas.com - 17/01/2019, 11:47 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari the Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya memberikan prediksi yang hendak disampaikan oleh masing-masing pasangan capres-cawapres terkait isu terorisme dalam debat pertama.

Menurut Harits, pasangan nomor 01 Jokowi-Ma'ruf, tidak akan menyodorkan gagasan baru dalam hal penanganan terorisme dan radikalisme. Kecuali bahasa normatif mengenai upaya peningkatan secara terpadu dari proyek kontra terorisme yang sudah digelar selama ini.

“Jika tidak menguasai fenomena terorisme dari mulai soal akar terorisme dan realitas pencegahan serta penindakan (terorisme dan radikalisme), maka larinya kepada hal normatif saja,” kata Harits saat dihubungi, Kamis (17/1/2019).

Baca juga: Yusril: Maruf Amin Akan Banyak Jawab Pertanyaan tentang Terorisme

Soal pencegahan dan penindakan, kata Harits, akan mengacu ke regulasi baru Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Kemudian, di tataran teknis, kata Harits, Jokowi-Ma’ruf akan menampilkan angka-angka yang bersumber dari BNPT (Badan Nasional Penangulangan Teroris) atau kepolisian tentang jumlah aksi teror dan jumlah orang yang ditangkap.

“Keberhasilan kontra terorisme kemungkinan akan diukur dengan angka-angka statistik, termasuk jumlah forum atau lembaga yang dibentuk dengan asumsi sebagai mesin terdepan untuk melakukan deradikalisasi,” tutur Harits.

Baca juga: Menuju Debat Perdana Pilpres 2019: HAM-Korupsi-Terorisme

Namun, kata Harits, tak menutup kemungkinan akan muncul janji baru dari Jokowi-Ma’ruf mengenai penguatan di sektor anggaran dan terbukanya kerjasama bilateral dan multilateral.

Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

Sementara, di pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Harits memprediksi akan bicara mengenai gagasan makro soal terorisme di Indonesia.

“(Pasangan Prabowo-Sandiaga) akan bicara mengenai pembenahan substansi regulasi, penataan kelembagaan dan sinergitasnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparat terkait pada aspek "mind and skill"-nya,” kata Harits.

Baca juga: Panelis Debat Tak Akan Singgung Kasus Terkait Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme

“Serta pendekatan lunak kepada masyarakat untuk mengalenasi potensi-potensi terorisme,” sambung Harits.

Harits mengatakan, secara personal capres 02 Prabowo memiliki kapasitas dan pengalaman mengkonstruksi gagasasan di sektor keamanan.

“Prabowo-Sandiaga potensial paham tentang isu terorisme,” kata Harits.

Baca juga: Sukseskan Pemilu, Jokowi Minta Jajarannya Lawan Hoaks hingga Cegah Terorisme

Debat perdana Pilpres 2019 digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis malam ini. Direncanakan debat dimulai pukul 20.00 WIB di empat lembaga penyiaran, Kompas TV, TVRI, RTV dan RRI.

Peserta debat perdana adalah pasangan capres cawapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tema yang diangkat yaitu hukum, HAM, terorisme dan korupsi.

Debat perdana ini akan dipandu oleh dua orang moderator, mantan jurnalis Ira Koesno dan jurnalis senior Imam Priyono.

Kompas TV Dari giat Sandiaga Uno Cawapres nomor urut 02 itu berbicara persiapan debat disela-sela aktivitasnya bermain basket, materi debat pertama soal hukum HAM dan terorisme sudah disiapkan. Menurutnya misi dalam debat nanti adalah soal pemerataan penegakan hukum di semua kalangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com