JAKARTA, KOMPAS.com - Program sinergisitas antara kementerian/lembaga dalam penanggulangan terorisme yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan merambah wilayah Jawa Timur pada 2019.
Pada 2018, program tersebut telah diterapkan di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara total, ada 36 kementerian yang terlibat.
"Di 2019 akan kami kembangkan di Jawa Timur dan di NTB tetap, Sulawesi Tengah tetap, Jawa Timur kami coba untuk kembangkan," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sebagai pengarah program, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).
Baca juga: Program Sinergisitas Kementerian dalam Penanggulangan Terorisme Dinilai Positif
Wiranto menyebutkan, Jawa Timur dipilih berdasarkan analisis dan pemetaan yang telah dilakukan oleh BNPT soal potensi ancaman di wilayah tersebut.
"Tentunya ini dari hasil pemantauan BNPT. Dan di Jatim sudah ada proyek deradikalisasi yang dikembangkan BNPT, dari situ nanti kembangkan ke wilayah lain," ujar dia.
Program tersebut telah diterapkan di delapan daerah pada tahun ini.
Daerah tersebut terdiri 3 wilayah di Provinsi NTB yaitu Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima; dan 5 daerah di Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Tojo Una-Una.
Baca juga: BNPT Gandeng Kemenhub Dalam Upaya Penanggulangan Terorisme
Sinergisitas membuat seluruh kementerian/lembaga bahu-membahu dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme. Setiap kementerian berkontribusi sesuai kapasitasnya.
Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki bangunan masyarakat yang dibantu.
Sementara, Kementerian Pertanian memberikan bahan yang dapat digunakan untuk beternak dan bercocok tanam.
Menurut Wiranto, upaya penanggulangan dengan pendekatan lunak (soft approach) itu telah menunjukkan hasil yang positif selama diterapkan di Sulteng dan NTB.
"Tentu hasilnya sangat menguntungkan, karena bisa membangun, terjaminnya wilayah itu, bisa membangun satu pertahanan dari terorisme. Ini dinamakan soft approach oleh karena itu di dua wilayah itu sudah kelihatan hasilnya," kata Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.