Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Sinergisitas Kementerian dalam Penanggulangan Terorisme Dinilai Positif

Kompas.com - 27/12/2018, 14:54 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto puas dengan program Sinergisitas antara Kementerian/Lembaga dalam Penanggulangan Terorisme di Tahun 2018.

Untuk tahun 2018, program tersebut diterapkan pada lima daerah di Sulawesi Tengah dan tiga daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Total terdapat 36 kementerian yang terlibat.

Daerah tersebut terdiri dari Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima, di Provinsi NTB. Sementara lima daerah di Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Tojo Una-Una.

Baca juga: Waspadai Ancaman Terorisme, Polisi Sterilisasi Gereja di Jakarta Utara

Dalam penerapannya, setiap kementerian berkontribusi sesuai dengan kapasitas kerja masing-masing.

"Karena semua kementerian dan lembaga terlibat langsung dalam membina masyarakat yang termarjinalkan, membina eks napiter, membina orang-orang yang sudah terpapar radikalisme dan menuju radikalisme, untuk kemudian sadar kembali," kata Wiranto, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).

Sebagai contoh, program ini merevitalisasi sebuah pesantren di Bima, NTB. Dua kementarian yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Pertanian bersinergi dalam revitalisasi tersebut.

Kementerian PUPR memperbaiki bangunan pondok tersebut.

Sementara, Kementerian Pertanian memberikan anak ayam dan bibit jagung agar santri dapat berternak dan bercocok tanam.

Wiranto mengatakan, program ini menunjukkan kehadiran negara, sehingga masyarakat tetap berideologikan Pancasila.

"Bahkan yang tadinya mereka enggak mengibarkan bendera Merah Putih, enggak baca Pancasila, sekarang mereka setiap Senin justru mempelopori upacara bendera, pembacaan Pancasila, juga bisa bersosialisasi dengan masyarakat," jelas dia.

Baca juga: Kemenkominfo Blokir 500 Situs Terorisme, Radikalisme, dan Separatisme

Menurut Wiranto, hal itu membawa pengaruh positif, sebagai bentuk pencegahan terorisme terhadap masyarakat di daerah tersebut.

"Tentu hasilnya sangat menguntungkan, karena bisa membangun, terjaminnya wilayah itu, bisa membangun satu pertahanan dari terorisme, ini dinamakan soft approach oleh karena itu di dua wilayah itu sudah kelihatan hasilnya," terangnya.

Oleh karena itu, kata Wiranto, mereka memutuskan untuk menambah satu wilayah lagi di tahun 2019, yaitu Jawa Timur.

Kompas TV Empat ledakan bom kemarin telah mengejutkan warga Pasuruan, Jawa Timur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com