Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Bareskrim, KPU Laporkan Penyebaran Hoaks Surat Suara Tercoblos

Kompas.com - 03/01/2019, 16:48 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (3/1/2019) pukul 15.09 WIB.

Kedatangan tersebut bertujuan melaporkan penyebaran kabar hoaks 7 kontainer surat suara pemilu yang sudah dicoblos.

"KPU sudah bertemu dengan Kabareskrim langsung. Kami sudah sampaikan apa yang menjadi kepentingan dan keperluannya agar pelaku penyebar hoaks itu bisa segera ditangkap," kata Ketua KPU Arief Budiman seusai melaporkan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (3/1/2019).

Baca juga: KPU Kumpulkan Bukti-bukti Hoaks Surat Suara yang Dicoblos

Arief berharap, pelaporan tersebut bisa menjaga proses pemilu berjalan dengan baik secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil).

"Supaya tidak ada gangguan yang seharusnya itu tidak bisa mengganggu ketenangan masyarakat sehingga pemilu ini tetap lancar, aman, dan damai," ucap Arief.

"Nanti selanjutnya aparat penegak hukum akan menindaklanjuti berdasarkan data dan dokumen yang kita berikan kepada Bareskrim," sambungnya.

Baca juga: Hoaks Surat Suara Dinilai Bisa Sebabkan Masyarakat Apatis pada KPU

Sementara itu, Kabareskrim Arief Sulistyanto menambahkan, saat ini proses penyelidikan sedang berjalan. Dalam pelaporan ini, KPU berkedudukan sebagai terlapor terkait kejadian penyebaran berita bohong.

"Yang dilaporkan kejadian dan saat ini laporanya sedang diproses. Kami akan melakukan proses penyidikan untuk mencari alat bukti mengetahui siapa yang menyebarkan pertama kali sampai dengan penyebaran berikutnya," papar Arief.

Baca juga: KPU Pastikan Tak Ada Surat Suara yang Sudah Dicoblos karena Belum Diproduksi

Adapun pelaporan tersebut mengacu temuan pada Rabu (2/1/2019) malam hingga Kamis dini hari, kala jajaran KPU dan Bawaslu melakukan pengecekan ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengecek informasi itu.

Berdasarkan informasi yang beredar, tujuh kontainer surat suara itu ada di Tanjung Priok.

Setelah dilakukan pengecekan, KPU dan Bawaslu memastikan bahwa informasi itu tidak benar. Tidak ada tujuh kontainer surat suara yang tercoblos.

KPU baru akan memulai proses untuk pengadaan (lelang) pada awal Januari 2019 sehingga dipastikan saat ini belum ada pencetakan surat suara.

Kompas TV Kamis (3/1) sore, Komisi Pemilihan Umum telah selesai menyampaikan kabar hoaks terkait surat suara yang tercoblos ke Bareskrim Polri. Ketua KPU Arief Budiman pun berharap agar pelaku penyebar hoaks agar bisa ditangkap. Harapannya, penyelenggaraan pemilu 2019 dapat berlangsung luber dan jurdil tanpa adanya gangguan-gangguan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com