Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Komnas HAM Periode 2012-2017 Dinilai Sangat Rendah

Kompas.com - 16/12/2018, 16:40 WIB
Jessi Carina,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asian NGO Network on National Human Right Institution (ANNI) membuat penilaian terhadap kinerja Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) selama beberapa tahun terakhir.

Salah satu kinerja yang disorot adalah ketika Komnas HAM masih dipimpin periode lama, yaitu 2012-2017.

Anggota ANNI dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Putri Kanesia mengatakan, Komnas HAM menunjukkan kinerja yang kurang baik pada periode tersebut.

"Menjelang pergantian periode, kami melihat performa Komnas HAM periode sebelumnya bisa dikatakan berada di level terendah," ujar Putri dalam sebuah diskusi di Jalan Cikini Raya, Minggu (16/12/2018).

Adapun ANNI merupakan gabungan dari kelompok organisasi masyarakat sipil yang berkaitan dengan HAM. Organisasi yang bergabung adalah KontraS, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Human Right Working Group (HRWG), dan Imparsial.

Baca juga: Komnas HAM Sampaikan 8 Rekomendasi Penegakan HAM ke Wapres Kalla

Putri menjelaskan sejumlah alasan menyebut kinerja Komnas HAM berada pada level terendah untuk periode 2012-2017.

Alasan pertama, terkait konflik internal dalam tubuh Komnas HAM sendiri. Sikap pribadi disebut sering melatarbelakangi pengambilan keputusan dalam lembaga Komnas HAM.

Kemudian, alasan berikutnya adalah Komnas HAM dinilai gagal mendorong Kejaksaan Agung untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Selain itu, Komnas HAM pun dianggap tidak aktif dalam memberikan rekomendasi atas penunjukan pejabat publik oleh Presiden.

"Kemudian muncul dugaan penyelewengan anggaran dalam Komnas HAM. Itu cukup mengecewakan masyarakat sipil karena masyarakat akhirnya mengaitkan belum selesainya kasus HAM itu dengan kasus penyelewengan anggaran," ujar Putri.

Untuk kinerja periode 2017-2022 yang baru bertugas satu tahun, Putri mengatakan sejauh ini pihaknya bisa berkomunikasi dengan lebih baik daripada dengan pengurus periode sebelumnya. Namun, komunikasi yang baik harus diimbangi dengan komitmen menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran HAM.

Baca juga: Komnas HAM: Infrastruktur Papua Maju, tetapi Ada Pelanggaran HAM

Penilaian ini dibuat ANNI setelah melakukan pemantauan selama Juli 2017 sampai Juni 2018. ANNI mewawancarai Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Komnas HAM, keluarga korban pelanggaran HAM, komisioner dan staf Komnas HAM, dan juga media massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com