Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi Ulama

Kompas.com - 11/12/2018, 14:08 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengatakan, sejak lama ia telah menyatakan bahwa tak ada kriminalisasi ulama.

Menurut dia, ada cara pandang yang tak tepat merespons upaya hukum yang dilakukan oleh penegak hukum.

"Saya sejak lama menegaskan tidak ada kriminalisasi ulama. Kalau misalnya pelanggaran hukum, itu bukan hanya ulama, yang lain juga (diproses hukum)," ujar Ma'ruf di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Jokowi: Ulama yang Terkena Masalah Hukum, ya Harus Berhadapan dengan Hukum...

Ma'ruf mengatakan, wajar jika seseorang yang melanggar hukum dilaporkan ke polisi dan diproses, termasuk ulama. Menurut dia, proses itu adalah proses hukum yang biasa, tidak ada indikasi kriminalisasi.

Menurut Ma'ruf, hukum di Indonesia berlaku bagi siapa saja.

"Ada juga yang bukan ulama, (diproses) kalau dia dianggap melakukan ujaran kebencian, artis misalnya, (apa itu) kriminalisasi artis?" ujar Ma'ruf.

Ma'ruf menilai, makna kriminalisasi adalah ketika orang yang tidak berbuat apa-apa tiba-tiba dituduh melakukan sesuatu tanpa bukti.

"Saya kira tidak ada kriminalisasi itu. Kecuali ada bukti awal yang diadukan, kemudian diproses. Kalau ini menurut saya bukan kriminalisasi, (tetapi) penegakan hukum dan itu menjadi komitmen kenegaraan kita, kebangsaan kita," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Menurut Maruf, Para Ulama Tak Suka Silaturahim Disebut Kampanye

Sebelumnya, pada Senin (10/12/2018), calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menyinggung isu yang sama  dalam acara temu Relawan Bravo-5 di Putri Duyung Ancol, Jakarta Pusat.

Jokowi mengatakan hal itu tidak mungkin, karena dia sendiri didampingi oleh tokoh ulama.

"Bagaimana mungkin seperti itu? Calon wakil presiden kita adalah ulama yang paling atas benar, Kiai Ma'ruf Amin itu adalah ketua MUI," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, isu itu sengaja dibuat untuk mendiskreditkan pemerintah. Tak penting apakah isu tersebut sesuai logika atau tidak, yang penting masyarakat terpengaruhi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com