Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kriminalisasi Ulama, Rizieq Shihab dan Al Khathath Pernah Mengadu ke Kompolnas

Kompas.com - 30/08/2017, 07:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, selama menjabat, ia hanya tiga kali menerima pengaduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran polisi atas kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Pertama, aduan yang disampaikan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab melalui pengacaranya, Kapitra Ampera.

Dia menganggap kasus yang menjerat Rizieq sebagai upaya kriminalisasi.

"Kriminalisasi ulama, tidak ada bukti, mendalilkan seperti itu dan minta perkara di-drop," ujar Poengky kepada Kompas.com saat ditemui di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Baca: Fadli Zon: Pada Waktunya, Rizieq Shihab Pasti Kembali

Poengky menyebutkan, Kapitra beberapa kali mendatangi Kompolnas untuk mengadukan hal yang sama.

Selain itu, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al Khaththath, melalui kuasa hukumnya, juga pernah mengadu ke Kompolnas.

Sama seperti Rizieq, Khaththath juga merasa dirinya dikriminalisasi polisi dalam kasus dugaan makar.

"Dia minta penangguhan penahanan dikabulkan," kata Poengky.

Khaththath juga meminta agar ada rekonsiliasi dalam proses hukumnya. Ia ingin menempuh jalan damai.

Baca: Kata Polisi, Rizieq Minta Kasusnya Dihentikan karena Berbau Politis

Yang terakhir mengadukan polisi terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan adalah Muhammad Hidayat.

Ia meminta agar Khaththath yang saat itu masih ditahan, agar dibebaskan.

"Dia pingin beribadah sehingga mau dihadirkan tokoh agama dia, guru dia (Khaththath)," kata Poengky.

Namun, laporan tersebut tidak dilanjutkan Kompolnas karena menganggap apa yang dilakukan kepolisian sudah benar.

Menurut Poengky, penegakan hukum yang dilakukan kepolisian sudah sesuai dengan koridornya.

"Mereka (Polri) mencoba netral di tengah-tengah, tidak berpihak, dan membela kelompok minoritas yang diserang," kata Poengky.

Kompas TV Rizieq Sudah Diperiksa Polisi di Arab Saudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com