Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Ingin Pindahkan Markas ke Jateng, Ini Kata Ganjar Pranowo

Kompas.com - 11/12/2018, 11:50 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi santai rencana pemindahan markas calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ke Jawa Tengah.

Ganjar yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini mengatakan tak bisa melarang pemindahan markas itu.

"Enggak apa-apa, Kalimantan boleh, Papua enggak apa-apa, Jawa oke, kan enggak bisa dilarang," kata Ganjar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Ganjar meyakini pemindahan markas tersebut tak akan berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah. Ia meyakini pasangan Jokowi-Ma'ruf akan lebih unggul.

Baca juga: Sandiaga Fokus di Jateng, Timses Sebut Kandang Merah Akan Diputihkan

"Biasa saja, kan asumsi yang dibangun berdasarkan pilgub (Jawa Tengah 2018) dulu toh? Dan di pilgub yang menang saya," kata dia.

Kendati demikian, Ganjar mengaku tidak mau meremehkan Prabowo-Sandi. Ia menilai, apa pun usaha yang dilakukan pihak lawan adalah sebuah peringatan untuk lebih waspada.

"Jadi kita enggak boleh menyepelekan, enggak boleh overconfidence dan semua harus kerja keras karena sebenarnya yang akan memenangi adalah yang dicintai rakyat," kata dia.

Ganjar bahkan mengungkapkan sudah menyiapkan langkah khusus untuk menghadapi pemindahan markas Sandiaga ke Jawa Tengah itu. Namun, ia enggan mengungkapkan langkah itu.

"Ya rahasia kalau semua diomongin ketahuan," kata politisi PDI-P ini.

Sebelumnya, Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk memindahkan markas perjuangan Sandiaga ke Jawa Tengah.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Sandiaga Geser Markas ke Jateng Tak Otomatis Pindahkan Pendukung Jokowi

Dengan demikian, kata Sudirman, Sandiaga akan lebih mudah mengatur strategi pemenangan pada sisa masa kampanye.

"Yang sedang dipertimbangkan pindah adalah markas perjuangan Mas Sandi Uno sebagai cawapres," ujar Sudirman.

"Dengan begitu, Mas Sandi akan mengatur strategi pemenangan pasangan calon nomor 02 dari Jawa Tengah dalam bulan-bulan penting menuju hari H Pilpres 2019," tuturnya. 

Kompas TV Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno berjanji akan membangun infrastruktur tanpa mengandalkan utang. Pernyataan Sandiaga ini dibalas oleh Ketua Tim Kampanye Nasonal Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir yang mengaku ingin belajar lagi dari Sandi bagaimana caranya pembangunan infrastruktur tanpa utang. Apakah bisa pembangunan infrastruktur tanpa didanai dari utang? Apa jawaban dari tim kampanye nasional atas ide dari Sandiaga Uno ini? Untuk membahasnya sudah hadir di studio Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Jokowi-Ma’ruf sekaligus Ketua HIPMI Bahlil Lahadala. Kemudian ada Ekonom Senior Rizal Ramli dan pengamat ekonomi, Muhammad Said Didu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com