Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Minta Humas Pemerintah Bangun "Trust" Masyarakat

Kompas.com - 10/12/2018, 10:49 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pegawai hubungan masyarakat (humas) di instansi pemerintah untuk terus menyampaikan berita positif mengenai pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Pembukaan Konvensi Nasional Humas di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2018).

"Pada dasarnya peran humas adalah menyosialisasikan pesan positif dan prestasi kepada publik agar terbangun kepercayaan, trust, dan reputasi lembaganya," kata Jokowi.

"Bagi Bapak Ibu yang menjadi humasnya pemerintah, wajib membangun reputasi pemerintah, membangun trust masyarakat terhadap pemerintah," tambah Presiden.

Baca juga: Jokowi: Inti Kebudayaan adalah Kegembiraan

Jokowi menegaskan, dalam dunia yang makin kompetitif, peran humas sangat sentral dan penting. 

Ia mencontohkan ketika pemerintah ingin mendatangkan sebanyak-banyaknya wisatawan dari mancanegara. Untuk mewujudkan itu, pemerintah telah memperbaiki fasilitas infrastruktur di kawasan wisata.

Namun tanpa sosialisasi yang baik, hal itu akan percuma.

"Harus diingat, kalau pemberitaannya kurang tepat, itu percuma semuanya dan wisatawan tidak jadi datang," kata dia.

Demikian pula dengan upaya pemerintah mendatangkan investasi. Menurut dia, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk memudahkan investor, seperti menyederhanakan izin, dan mempercepat izin di birokrasi.

Baca juga: Tawa Jokowi bersama Para Budayawan...

"Tapi juga percuma, hal ini bisa terganggu kalau citra kita tidak kita bangun di mata internasional. Percuma pekerjaan itu. Di sinilah pentingnya peran kehumasan," kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.

Kendati demikian, Jokowi meminta agar upaya membangun citra positif dan kepercayaan masyarakat itu dilakukan dengan cara-cara yang baik.

"Tanpa memberitakan keburukan siapapun. Apalagi, sekali lagi, menebarkan hoaks, fitnah, ujaran kebencian," kata dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menerima strategi kebudayaan nasional dari 7.000 budayawan dan pegiat budaya yang mengikuti Kongres Kebudayaan Indonesia tahun 2018 di Jakarta. Dalam acara ini Presiden Jokowi membacakan puisi Diponegoro karya Chairil Anwar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com