JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo tidak sependapat dengan pernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto. Menurut Agus, kondisi korupsi di Indonesia tidak separah penilaian Prabowo.
"Semestinya tidak begitu. Kalau kita melihat, justru kalau kita komparasi, bandingkan dengan yang ditinggalkan zaman orde baru, ini data rilis Transparasi Internasional, tahun 1999 itu relatif ditinggalkan," ujar Agus saat ditemui di Plasa Festival, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Baca juga: Ketika Prabowo Sebut Korupsi di Indonesia seperti Kanker Stadium 4...
Menurut Agus, saat era orde baru, Indonesia memang terburuk di Asia Tenggara dalam indeks persepsi korupsi. Namun, secara perlahan, indeks persepsi korupsi Indonesia meningkat.
"Sekarang di Asean, di atas kita Singapura. Malaysia 51 skornya, kemudian Brunei. Jadi dulu Vietnam, Filipina di atas kita, sekarang sudah di bawah kita," kata Agus.
Meski demikian, menurut Agus, yang perlu diperhatikan adalah lambatnya kenaikan indeks persepsi korupsi.
Baca juga: Coret Caleg Eks Koruptor Saja Prabowo Tak Bisa, Sekarang Sebut Korupsi Stadium 4
Ia menegaskan, semua pihak harus bergerak dan berpartisipasi untuk memperbaiki banyak hal dalam pemberantasan korupsi.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menggambarkan korupsi yang terjadi di Indonesia seperti kanker stadium empat.
Hal itu disampaikan saat dia berbicara pada acara "The World in 2019 Gala Dinner" yang diselenggarakan majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura beberapa hari lalu.
Baca juga: Politisi PSI Nilai Prabowo Tak Layak Sebut Korupsi di RI seperti Kanker Stadium 4
Menurut Prabowo, Indonesia sudah masuk darurat korupsi. Pasalnya, dari pejabat negara, kalangan anggota Dewan, menteri hingga, hakim tertangkap KPK.
"Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran persnya, Rabu (28/11/2018).