Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kami Telah Perbaiki Struktur Fiskal dari Konsumtif ke Produktif

Kompas.com - 27/11/2018, 10:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, selama empat tahun kepemimpinannya, pemerintah telah memperbaiki struktur fiskal Indonesia, dari yang konsumtif menuju produktif.

Hal itu dikatakan Jokowi saat berpidato pada acara HUT ke-18 Metro TV yang disiarkan Senin (26/11/2018) malam.

"Kami telah memperbaiki struktur fiskal kita. Kembali lagi tadi dari yang konsumtif ke produktif," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, hal itu ditunjukkan pemerintah dengan memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan mengalihkannya ke sektor produktif.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Angka Kemiskinan di Desa Menurun

Hasil pemangkasan tersebut dialihkan untuk pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah di seluruh Indonesia.

"Inilah yang di 2014 kami pangkas. Kami alihkan untuk kegiatan produktif. Untuk membangun infrastruktur. Untuk membangun jalan. Untuk membangun pelabuhan. Untuk membabgun airport. Untuk membangun jalan-jalan tol. Dari sini lah kita mulai," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, apa yang telah dilakukan pemerintahannya memang tak bisa langsung dirasakan hasilnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Kita Ingin Bangsa Ini Hijrah...

Namun, ia mengatakan, hal itu dibutuhkan Indonesia agar ke depan menjadj bangsa yang kompetitif.

"Memang kadang-kadang apa yang kita kerjakan hasilnya tidak instan. Hasilnya tidak bisa langsung kita nikmati. Itulah pil. Kadang-kadang pahit, kadang-kadang sakit, tapi kita haru minum itu agar kita bisa menjadi bangsa yang sehat, produktif, yang kompetitif dan yang efisien," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com