Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Orang Tua Waspada Anak-anak Direkrut Jadi "Hacker"

Kompas.com - 09/11/2018, 21:57 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menangkap tiga anak-anak dalam kasus peretasan situs laman Pengadilan Negeri Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Dari hasil penyelidikan, Bareskrim menegaskan anak-anak kini menjadi salah satu target dari tindakan kriminal yang dikendalikan orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab.

"Menariknya kasus ini bahwa empat pelaku, terutama anak-anak, masuk dalam grup Whatsapp bernama BlackHat. Mereka dikendalikan atau dikuasai oleh salah satu atau beberapa tutor," kata Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul.

Ketiga anak tersebut di antaranya adalah MSR (14), JBKE (16), HEC (13). Mereka berasal dari Cirebon, Surabaya, dan Jambi.

Baca juga: Polri Kolaborasi dengan FBI Tangkap Geng Peretas Surabaya Black Hat

Rickynaldo menjelaskan, ketiga anak tersebut direkrut lewat permainan game dan Facebook. Setelah itu, mereka mendapatkan pelatihan dan tes untuk bisa meretas sebuah situs.

"Mungkin berawal dari permainan game. Ada yang jago terus diajak masuk ke grup. Nah, di grup itu mereka mendapatkan teknik ataupun target guna membuktikan sejauh mana kemampuan mereka," ungkapnya.

Soal target tersebut, seperti diungkapkan Rickynaldo, juga bertujuan agar anak-anak bangga jika berhasil menjebol situs. Rasa bangga tersebut mereka dapatkan dengan mengunggah di grup Whatsapp dan Facebook.

Baca juga: Bareskrim Tangkap Remaja Peretas Situs Bawaslu RI

 

Tak pelak, hal itu sontak memacu anak-anak lainnya untuk bisa berhasil meretas sebuah situs yang dikendalikan tutor.

"Jadi tujuan BlackHat hingga saat ini masih dalam perekrutan anak-anak muda yang pintar menggunakan perangkat teknologi informasi," ucapnya.

Dengan demikian, Rickynaldo berharap seluruh orang tua agar bisa mengawasi anak-anaknya dalam bermedia sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com