Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Atut Kerahkan Jaringan Menangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Banten

Kompas.com - 04/11/2018, 06:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Keluarga besar Almarhum Tubagus Chasan Sochib mendeklarasikan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Deklarasi dukungan digelar di GOR Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Banten, Sabtu (3/11/2018), yang dihadiri Jokowi dan Ma'ruf.

Dalam pidatonya, Ketua Pelaksana Acara Deklarasi Airin Rachmi Diany, mengatakan, jaringan keluarga besarnya ditambah unsur ulama serta pendekar Banten siap untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

"Jaringan inilah yang digunakan selama ini untuk memenangkan anggota keluarga kami," ujar Airin.

Baca juga: Hadiri Deklarasi Dukungan Keluarga Atut, Jokowi-Maruf Pakai Baju Pendekar Banten

Hadir dalam acara deklarasi itu, sekitar 1.000 orang dari sejumlah wilayah di Provinsi Banten.

Almarhum Tubagus diketahui merupakan tokoh masyarakat Provinsi Banten.

Ia adalah politisi Partai Golkar, pejuang sekaligus pengusaha. Ia merupakan ayah kandung mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.

Selisih 9 persen

Pada acara itu, Jokowi sendiri menyinggung hasil survei elektabilitas yang baru diterimanya.

Ia mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terpaut 9 persen di bawah elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

"Saya mesti ngomong blak-blakan, masih kalah 9 persen," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Mari Bersama-sama Hijrah dari Ujaran Kebencian ke Ujaran Kebenaran...

Meski demikian, Jokowi yakin, melalui deklarasi dukungan dari keluarga Chasan Sochib, elektabilitasnya merangkak naik.

Apalagi, kata dia, Ma'ruf Amin merupakan putra asli Banten. Ia akan mengecek kembali pada pertengahan Desember 2018.

"Zaman sekarang gampang kalau mau ngecek. Seminggu saja sudah bisa," ujar Jokowi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Jokowi-Ma'ruf

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com