Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Sholah: Elite Politik Jangan Keluarkan Kata-kata yang Bisa Menyulut Emosi

Kompas.com - 01/11/2018, 17:36 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah berharap elite politik bisa menjadi garda depan dalam menciptakan Pemilihan Presiden yang damai. Salah satu caranya adalah dengan tidak mengeluarkan ungkapan provokatif di media sosial.

"Para elite politik kita harap tidak keluarkan kata-kata yang bisa menyulut emosi atau kemarahan," ujar Gus Sholah di Gedung Djoang, Menteng, Kamis (1/11/2018).

Dia mengingatkan, kampanye Pilpres masih akan berlangsung pada lima bulan ke depan. Tenaga yang dikeluarkan begitu besar jika pertengkaran di media sosial terus menerus dilanjutkan.

Baca juga: Saat Relawan Kubu Jokowi dan Prabowo Berjanji Damai dalam Pilpres

Dia juga cemas dengan dampak yang ditimbulkan usai Pilpres. Seperti saat Pilkada DKI 2017, selesainya pemilu bukan berarti perseteruan di media sosial ikut selesai. Padahal, siapa pun presiden yang terpilih nanti harus mendapat dukungan penuh warga Indonesia.

Dia pun mendukung deklarasi yang dilakukan oleh kelompok relawan baik kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hari ini.

Relawan yang melakukan deklarasi adalah Relawan Juara (Jokowi Suara Hati Rakyat), FUIB (Forum Umat Islam Bersatu) dan Jarnas (Jaringan Aliansi Nasional).

Baca juga: Didoakan Jokowi Masuk 3 Besar, Ini Respons Nasdem

Pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril juga hadir dalam deklarasi itu.

Gus Sholah mengatakan, kelompok relawan ini harus mengajak pendukung yang lain untuk ikut berdamai, khususnya di media sosial.

"Seperti kata Gus Nuril, kata-kata kecebong dan kampret jangan dipakai lagi lah. Kita harus betul-betul menjaga, menahan diri kita, untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang memancing," kata dia.

"Karena sekarang perang itu bukan peluru senjatanya, senjatanya Android. Mengeluarkan kata-kata itu sebagai pelurunya dan itu ternyata cukup dahsyat," tambah Gus Sholah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com