JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan tidak meminta para kiai dan tokoh masyarakat Madura untuk mengacungkan satu jari saat berada di Jembatan Suramadu, Sabtu pekan lalu. Hal tersebut disampaikan Jokowi menanggapi dirinya yang dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu karena dugaan kampanye terselubung.
Bahkan, Presiden Jokowi mengatakan justru melarang para kiai dan tokoh masyarakat yang hadir untuk mengacungkan jari karena bisa melanggar aturan kampanye.
"Kanan kiri kami ada kiai, ada tokoh masyarakat, ada yang mengacungkan jari juga sudah saya ingatkan saat itu. Tidak usah, tidak usah," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Baca juga: Kebijakan Populis Jokowi Jelang 2019, Naikkan Gaji PNS hingga Gratiskan Tol Suramadu
Oleh karena itu, Jokowi tak merasa dirinya melakukan kampanye terselubung saat meresmikan pembebasan tarif Jembatan Suramadu.
"Beda kalau saya suruh tunjuk jari. Justru saya ingatkan, jangan, enggak usah, enggak usah," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi sebelumnya dilaporkan ke Bawaslu oleh Rubby Cahyady, warga sipil yang tergabung dalam Forum Advokat Rantau.
Rubby menduga, Jokowi, yang mencalonkan diri dalam Pilpres 2019, melakukan kampanye saat bertugas sebagai presiden.
Baca juga: 4 Fakta di Balik Jembatan Suramadu, Tarif Tol Gratis hingga Harapan Jokowi
Hal itu terlihat dari pose satu jari yang ditunjukkan beberapa orang yang berfoto bersama Presiden ketika acara peresmian berlangsung.
Pose tersebut dinilai menunjukkan citra diri Jokowi sebagai capres nomor urut 01.
"Diduga hal tersebut merupakan pelanggaran kampanye, kampanye terselubung yang langsung di Suramadu dan pada masa kampanye, serta diviralkan melalui media massa. Terlebih di saat kesempatan tersebut (warga) memberikan simbol salam satu jari yang merupakan citra diri Pak Jokowi sebagai salah satu calon presiden," kata Rubby di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018).
Dalam laporannya, Rubby membawa bukti berupa pemberitaan media yang memuat pose satu jari sejumlah pihak yang hadir saat peresmian.
Meski Jokowi tak terlihat berpose satu jari, Ruby menilai, unsur kampanye terselubung tetap terlihat dari pose satu jari yang ditunjukkan orang-orang di sekelilingnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.