JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan optimistis partainya akan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen pada Pemilu 2019.
Hasil survei Litbang Kompas pada 24 September-5 Oktober 2018 menunjukkan posisi PAN belum aman karena elektabilitas hanya berada di angka 2,3 persen.
Jika melihat angka simpangan survei (± 2,8 persen), PAN masih berpotensi menembus ambang batas.
Baca juga: Partai Garuda: Ambang Batas Parlemen Memang Tidak Mudah
Zulkifli yakin PAN akan lolos ke parlemen. Keyakinannya ini karena melihat realitas di daerah saat berkunjung untuk mendongkrak elektabilitas.
"Apapun itu penting untuk kami evaluasi. Maka saya keliling terus, kerja terus. Tentu kerja keras itu tidak akan mengingkari hasil. Semakin banyak kerja tentu akan ada hasilnya," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Zulkifli mengatakan, partainya telah menerapkan strategi dengan bergerilya atau bertemu langsung dengan masyarakat untuk menaikkan elektabilitas.
Ia mengaku baru saja pulang dari Lampung setelah menghadiri 11 acara.
"Memang risikonya capek. Ini masih lelah nih. Kemarin di Lampung 11 acara. Itu taktik kami, gerilya lah. Perang gerilya," kata Ketua MPR itu.
Baca juga: PAN Optimistis Lolos Ambang Batas Parlemen di Pemilu 2019
Selain itu, Zulkifli juga menyinkronkan agenda partai dengan agenda kampanye calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ke sejumlah daerah.
Namun, Zulkifli tidak lugas saat ditanya apakah PAN juga mengharapkan coattail effect atau efek ekor jas dari Sandiaga Uno.
"Kan kami terbatas. Jadi kami ikut Pak Sandi lah, kan hemat. Ikut saja. Tapi nama partai kan jadi berkibar. Kampanye murah, kampanye ringan, kampanye santai. Kampanye yang santun, bertemu rakyat," kata Zulkifli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.