Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kelanjutan Seleksi CPNS di Sulteng dan NTB? Ini Keputusan BKN

Kompas.com - 16/10/2018, 17:48 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan mengatakan, pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi daerah di Sulawesi Tengah ditunda.

Penundaan ini karena bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.

Bencana itu berdampak di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi Moutong.

"Tadi malam Pansel memutuskan bahwa untuk yang melamar di sana, itu di-pending sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan," kata Ridwan dalam konferensi pers di Gedung BKN, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Baca juga: Data Sementara BKN: 1.751.661 Pelamar CPNS 2018 Lolos Seleksi Administrasi

"Karena apa? Karena mereka tidak banyak dapat kesempatan, infrastruktur yang rusak, listrik juga enggak ada," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, panitia saat ini masih menyusun langkah-langkah khusus untuk menangani persoalan tersebut.

Selain itu, panitia juga fokus mencari lokasi yang aman untuk persiapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) maupun Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

"Bagaimana dengan mereka yang memilih kementerian dan lembaga? Mereka juga kesulitan karena Kemenkumham, Kemenristek, Kemendikbud, Kejagung itu, misalnya, membutuhkan mereka mengirimkan berkas fisik," ujar Ridwan.

Baca juga: Siap-siap, Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018 Diumumkan 16-21 Oktober 2018

"Namun, PT Pos (Indonesia) tidak atau belum 100 persen service-nya. Sehingga mereka kesulitan. Nah, nanti akan kami lihat apakah bisa teman-teman di sana ikut dengan skema yang sama atau harus di-pending juga," lanjut dia.

Sementara, di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga dilanda gempa pada Agustus lalu, Ridwan memastikan tahapan seleksi tetap mengikuti jadwal nasional.

Sebab, kata dia, pemerintah dan masyarakat NTB telah menyatakan kesiapannya mengikuti tahapan yang sudah ditentukan.

"Di NTB itu tetap di-schedule nasional karena baik masyarakat dan pemda menyatakan mereka siap 100 persen. Kita tinggal cari tempat yang bisa dipakai (untuk tes SKD dan SKB)," kata Ridwan.

.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Rekrutmen CPNS 2018 Dalam Angka

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com