Penundaan ini karena bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
Bencana itu berdampak di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi Moutong.
"Tadi malam Pansel memutuskan bahwa untuk yang melamar di sana, itu di-pending sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan," kata Ridwan dalam konferensi pers di Gedung BKN, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
"Karena apa? Karena mereka tidak banyak dapat kesempatan, infrastruktur yang rusak, listrik juga enggak ada," kata Ridwan.
Menurut Ridwan, panitia saat ini masih menyusun langkah-langkah khusus untuk menangani persoalan tersebut.
Selain itu, panitia juga fokus mencari lokasi yang aman untuk persiapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) maupun Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
"Bagaimana dengan mereka yang memilih kementerian dan lembaga? Mereka juga kesulitan karena Kemenkumham, Kemenristek, Kemendikbud, Kejagung itu, misalnya, membutuhkan mereka mengirimkan berkas fisik," ujar Ridwan.
"Namun, PT Pos (Indonesia) tidak atau belum 100 persen service-nya. Sehingga mereka kesulitan. Nah, nanti akan kami lihat apakah bisa teman-teman di sana ikut dengan skema yang sama atau harus di-pending juga," lanjut dia.
Sementara, di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga dilanda gempa pada Agustus lalu, Ridwan memastikan tahapan seleksi tetap mengikuti jadwal nasional.
Sebab, kata dia, pemerintah dan masyarakat NTB telah menyatakan kesiapannya mengikuti tahapan yang sudah ditentukan.
"Di NTB itu tetap di-schedule nasional karena baik masyarakat dan pemda menyatakan mereka siap 100 persen. Kita tinggal cari tempat yang bisa dipakai (untuk tes SKD dan SKB)," kata Ridwan.
.
.
.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/16/17480181/bagaimana-kelanjutan-seleksi-cpns-di-sulteng-dan-ntb-ini-keputusan-bkn