JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Direktur Pelaksana Bank Dunia Kristalina Georgieva dan Sekjen PBB meninjau Kota Palu pasca gempa dan tsunami.
Khusus Bank Dunia, rencananya akan mengucurkan bantuan senilai 5 juta dollar AS, atau sekitar Rp 71 miliar (kurs 14.200) untuk membantu rekonstruksi daerah terdampak bencana di Sulawesi Tengah.
"Terima kasih atas bantuan yang akan diberikan untuk Palu," ujar Kalla dalam siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Kristalina Georgieva menyampaikan rasa simpati kepada masyarakat Sulawesi Tengah dan Indonesia yang diterpa bencana gempa bumi dan tsunami pada 28 September 2018.
Baca juga: Pemerintah Berharap Bantuan Internasional Saat Relokasi dan Rekonstruksi Bencana Sulteng
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 11 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 2.073 korban.
Bank Dunia sendiri menilai bencana alam di Palu unik.
Hal itu berdasarkan data yang dikumpulkan World Bank dari hasil assesment mengenai daerah yang terdampak beserta kerugiannya.
Seperti diketahui, pasca gempa dan tsunami, beberapa daerah di Palu mengalami likuefaksi tanah, atau peristiwa hilangnya kekuatan tanah untuk menahan bangunan di atasnya.
Baca juga: Wapres: Bank Dunia akan Kucurkan Bantuan dan Pinjaman untuk Penanganan Bencana
Peristiwa likuefaksi terjadi pada lokasi perumahan di Petobo dan Balaroa. Akibatnya, ribuan rumah rusak parah tertimbun lumpur.
Diperkirakan, ribuan orang juga masih tertimbun.
Georgieva berharap bantuan dari Bank Dunia dapat memberikan manfaat kepada para korban bencana di Sulteng.
Selain Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB) juga menyampaikan kesiapannya membantu yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk masyarakat Sulteng.
.
.