Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berharap Bantuan Internasional Saat Relokasi dan Rekonstruksi Bencana Sulteng

Kompas.com - 10/10/2018, 09:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Sub Satgas Luar Negeri Pendampingan Pusat Bencana Gempa Sulawesi Tengah Kemenko Polhukam Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastono mengatakan, Pemerintah Indonesia saat ini menantikan bantuan internasional untuk penanggulangan bencana tahap relokasi dan rekonstruksi.

Bantuan internasional yang datang saat ini, hanya untuk penanggulangan bencana tahap tanggap darurat.

Menurut Yoedhi, pada tahap relokasi dan rekonstruksi nanti, pemerintah juga membutuhkan bantuan luar negeri.

Sementara, pada tahap tanggap darurat saat ini, bantuan internasional yang masuk dibatasi jenis dan jumlahnya sesuai kebutuhan.

Baca juga: Menko Polhukam: Rekonstruksi Sulteng Pasca Gempa Tuntas 2 Tahun

Tercatat, dari 29 negara yang menawarkan pemberian bantuan, hingga saat ini pemerintah baru menerima bantuan dari 11 negara.

Alasannya, tidak semua bantuan yang ditawarkan obetul-betul dibutuhkan untuk penanggulangan bencana Sulteng.

Pemerintah berharap, bagi negara-negara yang tidak dapat merealisasikan bantuannya pada tahap tanggap darurat, bisa memberikan bantuan saat memasuki tahap relokasi dan rekonstruksi.

"Dari 29 (negara) itu, bahwa sekarang kami sedang menunggu bantuan tidak hanya untuk tanggap emergency, tapi juga rekonstruksi," kata Yoedhi di Kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (8/10/2018).

Baca juga: Sebelum Relokasi Korban Gempa, Pemerintah Koordinasi dengan Ahli

Ada pun sejumlah bantuan internasional untuk penanggulangan bencana tahap tanggap darurat telah diterima Pemerintah Indonesia dari sejumlah negara.

Hingga Minggu (7/10/2018), diterima 72,52 ton bantuan internasional yang langsung didistribusikan ke Kota Palu.

Bantuan tersebut di antaranya, 1 unit forklift dan conveyer belt dari pemerintah UK, serta 20 box oral Rehydratiom dan 179 box xeftriaxone (monoscot-antibiotik medicine) dari Pemerintah India.

Selain itu, ada 11 pesawat bantuan luar negeri yang juga mendukung penanggulangan bencana, yaitu 8 unit C-130 dari 8 negara, Australia, Singapura, Amerika, New Zealand, Jepang, Malaysia, Turki, dan Korea Selatan.

Bantuan lainnya, Il96 RA 76511 dari Perancis, Il76 dari Rusia, dan AN12 Ukraina.

Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018), mengakibatkan 2.010 orang meninggal dunia.

BNPB juga mencatat, ada 671 korban hilang, 10.679 orang luka berat dan 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com