Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Politisi Meminta Maaf gara-gara Ratna Sarumpaet Berbohong

Kompas.com - 04/10/2018, 10:14 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah elite politik dan politisi ramai-ramai meminta maaf atas pernyataan yang sebelumnya dibuat terkait dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Belakangan, mereka, dan juga publik, baru mengetahui bahwa Ratna hanya merekayasa cerita soal penganiayaan itu.

Saat kabar penganiayaan itu mencuat, kubu Prabowo-Sandiaga yang paling vokal terhadap kasus ini. Diawali pengakuan Wakil Ketua Tim Sukses Nanik S Deyang, dikuatkan dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, hingga puncaknya pernyataan keras dari Prabowo.

Prabowo, yang mengaku sudah bertemu Ratna, menuding penganiayaan terhadap salah satu tim suksesnya itu adalah hal pengecut. Dia menduga ada kepentingan politik di balik peristiwa itu.

Namun, keesokan harinya, polisi mulai menemukan titik terang soal kasus penganiayaan yang tak pernah dilaporkan ke polisi itu. Hasilnya, semua yang ditemukan polisi sama sekali berbeda dengan cerita Ratna.

 

Ratna menggelar konferensi pers pascapolisi membeberkan sejumlah kejanggalan itu. Ratna mengaku berbohong. Ia bahkan sudah berbohong kepada Prabowo dan Amien Rais. Tak lama setelah itu, elite-elite politik langsung meminta maaf. Siapa saja mereka?

1. Prabowo Subianto

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf terkait kabar bohong mengenai penganiayaan salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet.

Prabowo menggelar konferensi pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018) pukul 21.00 WIB.

Ia didampingi calon wakil presiden Sandiaga Uno, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, Sekretaris BPN Hanafi Rais, dan Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak.

Prabowo mengaku mengaku tergesa-gesa dalam menyikapi dan merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2018).
2. Fadli Zon

Tak hanya Prabowo, beberapa politisi dan tokoh publik juga ikut menyatakan permintaan maaf karena ikut menyebarkan kabar bohong tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta maaf karena telah ikut menyebarkan berita hoaks bahwa Ratna Sarumpaet dianiaya.

Permintaan maaf tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya, @Fadlizon.

"Saya minta maaf kepada publik telah ikut menyampaikan pengakuan Bu RS bahwa ia dianiaya orang yang tak jelas. Hal ini karena menjawab pertanyaan media," tulis Fadli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com