Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Bantu Korban Gempa, Tim Prabowo-Sandiaga Hentikan Sementara Kampanye di Sulteng

Kompas.com - 01/10/2018, 12:14 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Juru Bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, pihaknya sepakat untuk menghentikan sementara kegiatan kampanye di daerah Sulawesi Tengah.

Menurut Dahnil, Badan Pemenangan Nasional koalisi Indonesia Adil Makmur bersepakat untuk bergotong royong membantu masyarakat yang terdampak bencana gempa serta tsunami di Palu dan Donggala.

"Badan Pemenangan Nasional bersepakat untuk bergotong royong membantu saudara-saudara kita di Palu, Donggala, dan Lombok. Seluruh kegiatan kampanye di daerah Sulawesi Tengah dan sekitarnya disepakati untuk dihentikan sementara," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Senin (1/10/2018).

Baca juga: SBY Puji Langkah Cepat Presiden Jokowi Kunjungi Palu

Selain itu, lanjut Dahnil, calon wakil presiden Sandiaga Uno juga membatalkan rencana kunjungan ke Gorontalo.

BPN Prabowo-Sandiaga fokus pada kegiatan menghimpun relawan dan bantuan untuk masyarakat di Palu dan Donggala.

"Pak Prabowo dan Sandi, fokus pada kegiatan menghimpun relawan dan bantuan sosial untuk Palu, Donggala, dan Lombok beberapa hari ke depan di Jakarta," kata Dahnil.

Baca juga: PDI-P Sejalan dengan SBY soal Penghentian Sementara Kampanye demi Korban Bencana

"Kami mendukung dan mengajak seluruh komponen untuk bergotong royong membantu saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah. Kepedulian atas nama kemanusiaan dari dunia internasional pun perlu dibuka untuk mempercepat bantuan dan recovery Palu, Donggala, serta Lombok," ucapnya.

Data sementara hingga Minggu siang, jumlah korban tewas dalam bencana itu tercatat 832 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com