Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Jokowi terkait Persoalan Air, Listrik, BBM, hingga Makanan di Palu

Kompas.com - 01/10/2018, 11:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Joko Widodo memastikan, pemerintah terus berupaya menyelesaikan persoalan pascagempa bumi dan tsunami melanda Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018 lalu.

Persoalan mobilisasi alat berat, misalnya. Meski belum optimal dan merata karena sulitnya akses menuju lokasi terdampak bencana, Presiden memastikan alat berat sudah mulai masuk untuk melakukan evakuasi pada Minggu malam.

"Evakuasi belum selesai. Banyak tempat yang belum bisa dilakukan evakuasi karena alat berat belum ada. Itu problem. Tapi tadi malam alat berat sudah mulai masuk ke Palu," ujar Jokowi saat dijumpai di Monumen Pancasila Sakti, Kompleks Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).

Baca juga: Besok, Tim Kemendagri Terjun ke Palu untuk Pulihkan Roda Pemerintahan

Persoalan akses masyarakat korban bencana terhadap makanan dan air bersih juga demikian.

Soal makanan, pemerintah sudah mengirimkan bantuan makanan siap saji bagi korban bencana.

"Bantuan makanan, hari ini kita kirim sebanyak-banyaknya pakai pesawat Hercules dari Jakarta langsung. Ada beberapa pesawat. Kemudian setelah dari sana, akan diambil lagi dari Balikpapan dan Makassar yang lebih dekat," ujar Jokowi.

Sementara soal air bersih, Jokowi mengatakan masyarakat korban bencana kesulitan dalam mengaksesnya lantaran lumpuhnya pasokan listrik. Dari 7 gardu yang ada, hanya 2 yang beroperasi, sementara 5 gardu lainnya masih dalam tahap perbaikan.

Baca juga: 5 Fakta Gempa dan Tsunami Palu: Rebutan Makanan, Fenomena Tanah Bergerak, dan 832 Korban Jiwa

Jokowi pun sudah menginstruksikan kementerian terkait untuk menyiapkan gardu listrik mobile untuk memenuhi sementara kebutuhan listrik masyarakat korban bencana.

"Gardu listrik yang bermasalah tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, sehingga kemarin kita perintahkan untuk didatangkan gardu listrik mobile agar air mudah didapatkan," ujar Jokowi.

Soal ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Presiden Jokowi juga mengakui, kesulitan dalam mendatangkannya ke lokasi bencana. Sebab, pelabuhan udara dan jalan darat masih belum dapat digunakan optimal.

Meski demikian, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan agar pesawat khusus pengangkut BBM harus mendarat di lokasi bencana segera mungkin.

"Karena kemarin ada laporan bandara sudah bisa dipakai meskipun (landasan pacu) baru 2.000 meter. Tapi itu juga dalam seminggu ke depan harus diselesaikan sehingga kehidupan masyarakat sehari-hari normal kembali," ujar Jokowi.

Terakhir, yakni soal sulitnya akses telekomunikasi. Jokowi mengatakan, 1.000 menara BTS mengalami kerusakan pascagempa. Pemerintah pun sedang berupaya untuk memperbaikinya agar jaringan telekomunikasi berjalan normal kembali.



"Semua itu sudah mulai kita proses ya. Tapi memakan waktu," ujar Jokowi.



"Memang problem-problem ini karena baru satu dua tiga hari terjadi ya, sehingga semua shock, semuanya kaget. Tapi percayalah ini terus kita selesaikan satu per satu," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com