JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan pernah berpendapat bahwa sosok calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019 sebaiknya berusia muda.
Lantas, bagaimana pandangan Luhut setelah Presiden Jokowi memilih seorang ulama, Kiai Ma'ruf Amin, yang usianya jauh lebih tua dari Presiden Jokowi?
Luhut mengatakan, proses pengambilan keputusan terkait sosok cawapres memang tidak bisa dilepaskan dari sistem politik. Ia mengaku tidak kecewa dan menghormati keputusan Presiden Jokowi tersebut.
"Dalam proses pengambilan keputusan di tentara sama saja, kadang kita sudah kasih untung rugi, pilihan a, b dan c, beliau ambil pilihan lain. Kita harus hormati itu. Cuma ada dua kata, laksanakan dan amankan. Tidak ada yang lain," ujar Luhut saat menjadi narasumber dalam acara Satu Meja di Kompas TV, Rabu (5/9/2018) malam.
"Tidak ada diskusi lagi mengenai itu. Presiden sudah putuskan beliau mau dengan Pak Ma'ruf Amin. Itu karena sistem politik kita juga dan kalau sudah diputuskan kita harus hormati itu. Saya besoknya bertemu Presiden, saya katakan, kita laksanakan kita amankan. Saya sama sekali tidak kecewa," tuturnya.
Menurut Luhut, ada sisi positif dengan keputusan Presiden Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Ia menilai, lawan politik Presiden Jokowi tak akan lagi menggunakan isu agama untuk memenangkan kontestasi pada Pilpres 2019.
Ia meyakini Presiden Jokowi tidak akan kesulitan dalam berkoordinasi, meski ada perbedaan umur yang cukup jauh dengan Ma'ruf Amin. Luhut pun mencontohkan kinerja Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ini yang menurutnya berjalan dengan baik.
"Orang tak akan lagi memaki isu agama lagi dalam kampanyenya. Itu sangat berbahaya, bisa memecah bangsa ini. Jadi pasti nanti akan fokus bicara ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kemiskinan dan sebagainya. Jadi, ada positifnya," kata Luhut.
Baca juga: Muhammadiyah Minta Maruf Amin Jaga Persatuan dalam Pilpres 2019
Di sisi lain, Luhut juga memandang bahwa Ma'ruf Amin memiliki kemampuan dalam merespons persoalan ekonomi yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depannya.
Bahkan Ia menyebut Ma'ruf Amin sangat paham dengan ekonomi syariah dan akan memberikan sumbangan pemikiran bagi Presiden Jokowi.
"Saya pikir Pak Ma'ruf Amin ini kan paham dengan ekonomi syariah. Bisa saja beliau nanti memberikan sumbangan soal itu. Jangan under-estimate juga dengan kemampuan masalah ekonominya Pak Jokowi. Beliau bisa memanfaatkan pembantu-pembantunya yang punya pemahaman yang bagus," tutur politisi senior Partai Golkar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.