JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua calon legislatif dari partai pendukung pemerintah untuk memahami posisi partai yang menjadi kendaraan politik mereka.
Hal itu disampaikan Kalla saat menyampaikan sambutan dalam acara penutupan orientasi caleg Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.
"Tentu itu menjadi perhatian," ujar Kalla di Jakarta, Senin (3/9/2018).
Menurut Kalla, para caleg Partai Nasdem atau caleg dari partai lainnya pendukung pemerintah tak perlu berkampanye menjadi juru bicara pemerintah.
Baca juga: Jusuf Kalla Minta Caleg Unjuk Gigi, Bukan Serang Lawan
Namun, kata dia, para caleg harus tetap sejalan dengan program pemerintah.
Bagi Kalla, hal yang penting yakni memposisikan diri di tengah persaingan politik dan kritik yang dilontarkan caleg dari partai oposisi atau partai yang bukan pendukung pemerintah.
"Keberhasilan Anda apabila pemerintah berhasil. Kalau pemerintah gagal, maka partai pemerintah ikut terseret," kata dia.
"Tapi kalau pemerintah berhasil, maka partai pemerintah juga ikut terseret (terdampak positif). Itulah sesuatu realita politik yang dihadapi negara demokratis seperti Indonesia ini," sambung Kalla.
Baca juga: Seluruh Caleg Nasdem Diminta Jadi Juru Bicara Jokowi-Maruf Amin
Ketua Badan Pemenang Pemilu Partai Nasdem Effendi Choiri mengungkapan, sebanyak 575 caleg Partai Nasdem siap untuk ikut memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Para caleg pun diminta untuk menjadi juru bicara Jokowi-Ma'ruf Amin. Artinya, ikut menyampaikan program atau capaian-capaian pemerintahan Jokowi.