Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Dalam Peperangan Kami Perlu Logistik

Kompas.com - 09/08/2018, 10:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya telah membahas dan mempersiapkan logistik kampanye pemilu 2019 dengan baik.

Hal itu, menurut Fadli, penting untuk dibahas lantaran memengaruhi kemenangan pasangan capres dan cawapres yang akan mereka usung.

"Ya tentu lah, nanti butuh atribut, konsumsi, dan biaya kampanye. Masa sebuah pemenangan pilpres tidak bicarakan itu, pasti bicarakan itu. Tapi belum mengerucut kebutuhan-kebutuhannya. Kalau dari kandidat tidak ada masalah," kata Fadli di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: Sekjen Gerindra Sebut Nama Cawapres Prabowo Tersisa AHY dan Sandiaga

Saat ditanya apakah penentuan cawapres pendamping Prabowo nantinya didasarkan pada jumlah logistik yang disumbangkan oleh kandidatnya, Fadli menjawab diplomatis.

"Saya kira enggak juga ya, tapi tentu kami perlu ada logistik. Dalam peperangan kami perlu logistik, dalam hal ini peperangan dalam tanda petik ya, pemilu. Tidak mungkin suatu kampanye (tanpa logistik). Di suatu tempat aja bisa memakan biaya," ujar Fadli lagi.

Namun, ia menambahkan, kesamaan visi dan misi dalam membangun Indonesia ke depan juga menjadi pertimbangan utama dalam penentuan cawapres pendamping Prabowo.

Baca juga: Kirim Surat ke SBY, Prabowo Jelaskan Dinamika Koalisi

Fadi mengatakan saat ini yang menjadi masalah utama bagi Indonesia ialah perekonomian yang terus memburuk.

Hal itu, kata Fadli, dapat dilihat dari harga kebutuhan pokok dan sulitnya mendapat pekerjaan saat ini.

"Koalisi dibangun dari sebuah komitmen bahwa kami ingin ada perubahan ke depan. Perubahan itu sesuai yang disampaikan masing-masing parpol bahwa kami ingin ada perubahan kepemimpian nasional, itu 2019 ganti presiden," ujar dia.

"Berangkatnya dari situ. Kemudian kami juga mendalami persoalan yang dihadapi masyarakat, dari sisi ekonomi, politik sosial budaya dan terutama dari concern kami adalah dari sisi ekonomi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com