Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Banyak yang Salah Persepsi tentang PKS...

Kompas.com - 31/07/2018, 05:05 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai banyak pihak yang salah kaprah dalam memandang Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Banyak yang salah persepsi temtang PKS. PKS ini partai Islam, tetapi amanah," ujarnya dalam konferensi pers usai bertemu elite PKS di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Menurut SBY, PKS adalah partai yang begitu menghormati demokrasi. Oleh karena itu, ia memandang PKS sebagai partai yang sesuai dengan sistem politik yang berlaku di Indonesia.

PKS dan Demokrat, kata dia, juga partai yang tidak menginginkan adanya tindakan-tindakan radikal dari orang per orang atau kelompok kepada orang lain atau kelompok lain.

Baca juga: Demokrat-PKS Sepakat Tak Inginkan Tindakan Radikal dalam Pilpres 2019

"Insya Allah kalau ditakdirkan kami bersama-sama nanti dalam pemerintahan dan parlemen, maka semangat keindonesiaan, kebinekaan, juga saling menghargai satu sama lain itu bisa terus kami jaga," kata SBY.

Dalam pertemuan dengan petinggi PKS, SBY mengaku seperti sedang bernostalgia. Sebab, selama 10 tahun menjadi presiden, PKS adalah salah atau parpol yang mendung pemerintah.

Bahkan, sejumlah kader PKS juga diangkat sebagai menteri oleh SBY saat itu.

Baca juga: PKS Bangga SBY Deklarasikan Prabowo Jadi Capres 2019

"Selama 10 tahun kami bersama-sama dalam pemerintahan. Dulu pas saya maju presiden, PKS adalah partai yang pertama-tama bersatu dalam koalisi," kata dia.

Pertemuan petinggi PKS-Demokrat sendiri digelar di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan dihadiri beberapa tokoh kedua partai dimantaranya Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Presiden Jokowi Sohibul Iman.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan yang bertujuan untuk mempererat komunikasi jadi partai yang berencana akan berkoalisi di Pilres 2019.

Kompas TV Dalam pertemuan ini mereka juga sudah menyepakati bahwa Prabowo Subianto yang akan dicalonkan untuk menjadi Capres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com