Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentukan Nomor Urut Caleg, PSI Lakukan Sistem Undi

Kompas.com - 17/07/2018, 11:56 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumardy mengatakan, partainya telah menawarkan tradisi baru dalam mekanisme penentuan nomor urut dengan mengundi secara acak.

Penentuan nomor urut calon legislatif yang diusung dari PSI tidak menggunakan metode raihan suara terbanyak.

“Bagaimana PSI menawarkan tradisi baru dalam penentuan nomor urut, dimana kami mengundi, sehingga setiap orang punya kesempatan yang sama,” ujar Sumardy di Kantor Pusat KPU Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).

Baca juga: Lampaui Target, PSI Daftarkan 45 Persen Caleg Perempuan

Sumardy menuturkan, pengundian nomor urut caleg yang diusung PSI berasal dari semua level, baik dari DPR RI hingga DPRD kabupaten dan kota.

Tujuan penerapan sistem pengundian nomor urut sebagai bahan pembelajaran bagi masyarakat maupun caleg itu sendiri.

Menurut dia, tingkat keterpilihan seseorang tidak bisa ditentukan oleh nomor urut semata, melainkan masyarakat harus mengenal betul caleg yang dipilihnya.

Baca juga: PSI Tak Larang Giring Nidji Tetap Nyanyi jika Jadi Anggota DPR

“Nah, yang paling penting kenapa diundi, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa memilih caleg itu bukan sekadar memilih nomor, tapi kita harus kenal betul orangnya,” kata Sumardi.

“Jadi jangan datang je TPS (tempat pemungutan suara) misalnya memilih urut 1, padahal belum tentu itu yang paling bagus,” Sumardy menambahkan.

Caleg PSI diharapkan memiliki persepsi berbeda bahwa keterpilihannya bukan karena nomor urut, melainkan berdasarkan program kerja yang tepat dan relevan dengan daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Baca juga: PSI Pastikan Caleg yang Diusung Tak Miliki Rekam Jejak Korupsi

Terpisah, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyebutkan, penerapan sistem ini membawa dampak positif.

Sebanyak 20 persen caleg perempuan PSI yang tersebar di 80 dapil mendapat nomor urut unggulan yaitu nomor 1.

“Nomor urut di PSI itu dilakukan dengan pengundian, dan dari situ ada 20 persen caleg perempuan yang dapat nomor urut 1,” ujar Grace.

Kompas TV Tiga hari menjelang penutupan pendaftaran calon legislatif masih belum ada partai politik yang mendaftarkan calon legislatifnya ke KPU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com