Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Arogansi Anggota, IPW Nilai Pengawasan Internal Polri Harus Ditingkatkan

Kompas.com - 14/07/2018, 14:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai tindak kekerasan yang dilakukan AKBP Y terhadap ibu-ibu yang diduga melakukan pencurian di toko mencerminkan arogansi anggota kepolisian yang masih sangat kental.

Peristiwa itu terjadi di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Rabu (11/7/2018). 

Neta menekankan pentingnya peningkatan dan pengetatan pengawasan internal di tubuh Polri guna menekan hal semacam ini terulang. 

Sebenarnya, Neta menilai pendidikan personel Polri sudah baik. "Pendidikan mereka sebenarnya sudah cukup baik," kata Neta, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (13/7/2018).

Baca juga: Terekam Pukul Ibu-ibu di Tokonya, AKBP Y Dicopot dari Jabatannya 

Neta menyebut, masih ada sikap arogansi polisi yang kental itu menyebabkan mereka lupa sebagai pengayom masyarakat dan sebagai aparatur penegak hukum.  

Akibatnya, ada oknum anggota yang cenderung main hakim sendiri. Menurut Neta, semua ini terjadi akibat lemahnya sistem kontrol di Polri.

"Atasan juga kerap tidak peduli dengan bawahan, sehingga bawahan cenderung seenaknya sendiri," ungkap Neta. 

Diketahui, kasus pemukulan yang dilakukan AKBP Y terjadi di toko milknya di Pangkalpinang, Bangka Belitung. AKBP Y melakukan pemukulan terhadap ibu-ibu yang diduga melakukan pencurian di toko miliknya. 

Baca juga: Viral Video Polisi Tendang Pencuri di Minimarket Pangkal Pinang, Kapolri Marah Besar

Video pemukulan yang dilakukan AKBP Y beredar luas di media sosial. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pun marah besar atas tindakan yang dilakukan perwira menengah tersebut.

"Terkait dengan video pemukulan itu, Kapolri marah besar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal, ketika dikonfirmasi. 

Berdasarkan telegram Kapolda Bangka Belitung, AKBP Y dimutasi dari jabatannya. Iqbal pun menyatakan, sikap AKBP Y tidak mencerminkan promoter yang menjadi landasan kerja Polri.

Kompas TV Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif pelaku melakukan pencabulan. Polisi juga menunggu identifikasi dan visum dari para korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com