Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Niat Mundur Moeldoko untuk Jadi Cawapres, Ini Kata Ketum Hanura

Kompas.com - 03/07/2018, 14:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang awalnya enggan mengomentari mundurnya Jenderal (Purn) Moeldoko dari kursi Wakil Ketua Dewam Pembina Hanura.

Namun ketika ditanya apakah mundurnya Moeldoko berkaitan dengan menguatnya mantan Panglima TNI itu menjadi cawapres pendamping Presiden Joko Widodo, ia mengawali jawabannya dengan tertawa.

Saat ditanya kembali apakah mundur dari Hanura merupakan strategi Moeldoko untuk menjadi cawapres Jokowi, ia justru mengafirmasi pertanyaan wartawan.

"Kok Anda tahu ya? Kalau Anda sudah tahu, makanya kami lepas Moeldoko secara murni," kata Oesman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Moeldoko Ingin Mundur dari Hanura

Ia mengungkapkan telah berbicara dengan Moeldoko terkait mundurnya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itu dari kepengurusan Hanura.

Menurut Oesman, Moeldoko ingin fokus menyelesaikan pekerjaannya di KSP terlebih dahulu. Ia khawatir fokus Moeldoko terpecah jika diamanahkan jabatan di partai.

"Biarkanlah dia konsentrasi di KSP. Saya sudah bicara sama dia. Pikiran dia sama dengan pikiran saya. Dia mau konsentrasi di situ. Ya kami kan silakan, enggak ada masalah," lanjut Oesman.

Baca juga: Hanura Sebut Belum Ada Kesepakatan Cawapres Jokowi dari Parpol

Moeldoko sebelumnya berencana mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

Hal tersebut diungkapkan Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/7/2018).

"Saya sudah menyiapkan diri mengundurkan diri dari Hanura. Saya akan fokus pada pekerjaan dulu," ujar Moeldoko.

Baca juga: Puan Maharani: Belum Waktunya untuk PDI-P Umumkan Nama Cawapres Jokowi

Pekerjaan yang dimaksud, yakni sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

Selain itu, selama menjabat sebagai Kepala KSP, mantan Panglima TNI tersebut merasa tidak memberikan kontribusi banyak kepada Partai Hanura. Oleh sebab itu, ia lebih memilih mengundurkan diri.

"Saya secara pribadi tidak pernah terlibat dalam urusan parpol. Untuk itu, sekali lagi saya mempertimbangkan untuk mengundurkan diri karena tugas di sini (KSP) semakin tinggi frekuensinya, semakin banyak," ujar mantan Panglima TNI itu.

Kompas TV Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kiai Haji Ma'ruf Amin mendukung jika Joko Widodo menggandeng Mahfud MD sebagai cawapres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com