Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Bersama Hari Terakhir, Ini yang Dikerjakan Moeldoko di Ruang Kerjanya...

Kompas.com - 20/06/2018, 16:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masih terhitung libur Lebaran 2018, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Rabu (20/6/2018) ini sudah aktif bertugas di ruang kerjanya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Bersama belasan tenaga ahli KSP yang bertugas bergiliran selama masa libur bersama ini, mantan Panglima TNI tersebut memantau arus balik di berbagai daerah.

Pengamatan itu dilakukan di Situation Room KSP. Dengan cermat, ia mengamati satu per satu layar monitor yang terhubung dengan citra satelit dan CCTV sejumlah ruas jalan di Pulau Jawa secara real time.

Baca juga: Moeldoko Harap Momen Idul Fitri Jadi Pemersatu Bangsa di Tahun Politik

Di sela pengamatan itu, ia sempat berkomunikasi langsung dengan pejabat terkait lewat grup percakapan di ponselnya. Salah satu yang ia hubungi adalah Kapolda Jawa Barat Irjen (Pol) Agung Budi Maryoto.

Kepada Moeldoko, Agung menyampaikan penjelasan mengenai kepadatan yang terjadi di beberapa ruas jalan.

"Titik-titik kepadatan terjadi karena volume kendaraan yang tinggi mendekati rest area. Kebijakan lalu lintas satu arah dilakukan untuk memprioritaskan arus balik menuju Jakarta," ujar Agung Budi.

Baca juga: PNS Dilarang Tambah Cuti Lebaran di Luar Cuti Bersama

Setelah memantau arus balik di Pulau Jawa, Moeldoko kemudian beralih memantau proses penanganan musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

Moeldoko langsung menghubungi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Irjen (Pol) Budi Setiyadi demi mengetahui perkembangan terkini.

Kepada Moeldoko, Budi menjelaskan bahwa hingga Rabu siang, tim sudah menemukan sebanyak 21 penumpang kapal.

"Tiga orang penumpang perempuan meninggal dunia dan 18 orang penumpang berhasil diselamatkan," ujar Budi.

Baca juga: Kamis, Seluruh Aparatur Negara Harus Ngantor Kembali

 

Budi juga menyampaikan tentang kesulitan Basarnas mendapatkan jumlah penumpang. Sebab, kapal tersebut tidak memiliki manifes. Transaksi pembelian tiket pun masih dilaksanakan secara manual.

Meski demikian, pemerintah sudah memberikan pengumuman supaya masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya melaporkan ke posko pendarian korban.

"Sejauh ini, sudah ada laporan 140 orang yang dilaporkan hilang. Tapi kami juga sedang memverifikasi data itu, karena laporan dilakukan di dua posko," papar Budi lagi kepada Moeldoko.

Baca juga: Ketum Korpri: Tak Ada Waktu Santai-santai, PNS Harus Langsung Kerja Kamis

Mengenai musibah ini, Moeldoko menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga korban.

"Pemerintah bekerja keras menemukan penumpang yang masih hilang. Kejadian ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, serta menjadi pelajaran dan evaluasi serius terhadap tata kelola pelayanan transportasi, khususnya pada angkutan rakyat," ujar Moeldoko.

Kompas TV Di dalam wahana ini, pengunjung akan menyusuri sungai buatan dengan perahu dayung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com