Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Saya Serius Jamin Pilkada Tak Dikotori Ketidaknetralan TNI-Polri

Kompas.com - 25/06/2018, 19:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berani menjamin bahwa TNI, Polri, dan BIN bersikap netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

"Saya sangat serius menjamin itu. Proses demokrasi tidak akan dikotori oleh hal-hal yang sifatnya pragmatis seperti itu," ujar Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Lagipula, lanjut Moeldoko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian sudah berulang kali menegaskan bahwa jajaran di institusinya harus netral dalam pemilihan umum, baik Pilkada, Pileg, atau Pilpres.

Ia mengakui, ada pihak-pihak yang membentuk opini bahwa TNI-Polri atau pemerintah bersikap tidak netral dalam pemilihan umum.

Baca juga: SBY Ungkap Ketidaknetralan TNI, Polri, dan BIN dalam Pilkada

"Dalam situasi-situasi di mana psikologi politiknya sedang berkembang saat ini, maka yang terjadi adalah selalu ada tuduhan, selalu ada ketakutan macam-macam yang seolah-olah TNI-Polri tidak netral," ujar mantan Panglima TNI tersebut.

"Oleh sebab itu saya ingin menegaskan sekali lagi, tidak ada yang seperti itu dan saya sekali lagi ya juga bisa mempertanggungjawabkannya," lanjut dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia.

Baca juga: Bantah Tudingan SBY, BIN Tegaskan Netralitas dalam Pilkada

"Yang saya sampaikan bukan isapan jempol apalagi mendramatisir. Ini yang saya sampaikan cerita tentang oknum. Ini nyata kejadiannya, bukan hoax," ucap SBY, saat konferensi pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018).

Pernyataan Presiden ke-6 Indonesia itu disampaikan berdasarkan kejadian sesungguhnya yang ia ketahui.

SBY menyebutkan, selama dua periode memimpin negara ini, dirinya sangat mengenal soal ketiga lembaga yang dimaksud. Dia mensinyalir adanya oknum aparat TNI, Polri, dan BIN, yang ikut berpolitik dan ingin mengagalkan calon-calon yang diusung oleh Demokrat.

Kompas TV Susilo Bambang Yudhoyono menyebut adanya oknum dari BIN, TNI dan Polri yang tidak netral pada Pilkada Serentak mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com