Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Pilkada 2018, Oposisi Mulai Menyaingi Kekuatan Koalisi Pemerintah

Kompas.com - 28/06/2018, 10:39 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — General Manager Penelitian dan Pengembangan (Litbang Kompas) Toto Suryaningtyas mengungkapkan, hasil hitung cepat atau quick count dari Litbang Kompas dan berbagai lembaga lainnya mengindikasikan kekuatan oposisi mampu mengimbangi kekuatan partai pro pemerintah.

Situasi itu akan membuat partai-partai pemerintah mengatur ulang strategi untuk Pemilu 2019

"Ya, ini konstelasi yang didapat dari pilkada ini terutama di tiga provinsi besar di Jawa ini, kalau ditambah Sumut, sama Sulsel, Lampung, Bali, Maluku ya pasti akan memengaruhi," kata Toto kepada Kompas.com di Kantor Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Toto mencontohkan, di Jawa Barat, pasangan Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan yang diusung oleh PDI-P tidak mendapatkan perolehan hitung cepat yang baik.

Baca juga: Apa yang Membuat Suara Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman Said-Ida Melonjak?

Sementara di sisi lain, kekuatan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang didukung PKS dan Gerindra mampu menyalip Tubagus-Charliyan, bahkan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

"Kenaikan Sudrajat-Syaikhu itu menggambarkan membesarnya pengaruh partai oposisi pemerintah di Jawa Barat. Apalagi, di Jateng yang tadinya (Sudirman Said-Ida Fauziah) diperkirakan kecil, sangat senjang, tiba-tiba jadi dekat. Nah itu, pasti memukul. Kemudian di Jatim, PDI-P yang mendorong Saifullah-Puti kemudian kalah," katanya.

Toto mengakui bahwa dari berbagai hasil hitung cepat, calon-calon dari partai pendukung pemerintah masih unggul. Namun, kekuatan oposisi pada saat ini mulai bisa mengimbangi kekuatan partai pemerintah.

Baca juga: Golkar Anggap Hasil Sementara Pilkada 2018 "Warning" untuk Jokowi

"Pasti akan jadi kalkulasi semua partai. Bagi pemerintah, mereka akan berpikir strategi untuk merebut kekalahan-kekalahan yang terjadi di spot-spot tertentu. Sementara di para oposisi sudah jelas mereka akan memperluas cakupan wilayah kemenangannya," ungkap dia.

Toto juga melihat basis konstituen partai oposisi semakin kuat. Hal itu turut berpengaruh signifikan pada kekuatan dukungan terhadap oposisi.

"Lanskap kekuatan mereka itu besar, PKS besar, apalagi lihat hasil survei Gerindra itu nomor dua setelah PDI-P. PKS ada di wilayah menengah. Jadi Gerindra besar, apalagi konstituennya berkembang, yang tadinya milih apa jadi bisa pindah," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com