Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Deteksi 78 Titik Panas di Sumatera

Kompas.com - 06/06/2018, 17:35 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendeteksi terdapat 78 titik panas atau "hotspot" di seluruh Pulau Sumatera. Titik panas itu menjadi indkasi awal terjadi kebakaran lahan dan hutan.

Seperti dikutip Antara, berdasarkan laporan analisa BMKG Stasiun Pekanbaru pada Rabu (6/6/2018) pukul 16.00 WIB, ke-78 titik panas tersebar di 10 provinsi.

Paling banyak berada di Riau, yakni 23 titik.

Kemudian, daerah dengan "hotspot" cukup banyak ada di Bengkulu sebanyak 18 titik, Sumatera Utara (14 titik), Aceh (10 titik), Jambi (4 titik), Sumatera Selatan (4 titik), Sumatera Barat (2 titik) dan masing-masing satu titik di Lampung, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung.

Untuk 23 "hotspot" di Riau tersebar di Kabupaten Siak mencapai 9 titik, Pelalawan (5 titik), Dumai (3 titik), Bengkalis (3 titik), Rokan Hilir (2 titik), dan Rokan Hulu (1 titik).

Dari 23 titik tersebut, ada dua titik yang memiliki tingkat keakuratan 70 persen yang artinya bisa disimpulkan benar-benar terjadi kebakaran.

"Dua titik itu masing-masing di Kabupaten Siak dan Rokan Hilir," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Asian Games 2018 Terganggu Kebakaran Hutan

Hingga kini, kebakaran masih dinilai rawan terjadi di Provinsi Riau menjelang Lebaran dan Asian Games 2018.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan hingga 30 November 2018, sebagai bagian dari upaya untuk mensukseskan pagelaran olahraga akbar se-Asia, Asian Games 2018.

"Yang utama itu tentu Asian Games, Jakarta dan Palembang. Kita sepakat satgas semua menetapkan perpanjangan status mulai 1 Juni sampai 30 November 2018," kata Wakil Komandan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru.

Pemerintah Provinsi Riau, sebelumnya telah menetapkan status Siaga Karhutla sejak 19 Februari 2018 lalu, dan akan berakhir pada 31 Mei 2018 mendatang.

Baca juga: Presiden: Aturan Masih Sama, Ada Kebakaran Hutan Saya Copot!

Saat itu, penetapan status tersebut dilakukan setelah sebelumnya sebagian besar wilayah Riau mulai dilanda kebakaran hebat.

Keputusan itu berdasaran rapat evaluasi yang mengarah pada sejumlah kesimpulan.

Pertama, berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Pekanbaru sebagian wilayah Riau segera memasuki kemarau.

"Kemarau di Riau diprediksi akan berlangsung hingga September mendatang. Terus kenapa kita tetapkan hingga November? Itu sebagai bentuk antisipasi kita," terangnya.

Selanjutnya, pelaksanaan pilkada, tepatnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau, serta bupati dan wakil bupati di Indragiri Hilir, menjadi salah satu alasan perpanjangan status siaga tersebut.

"Terakhir tentu saja sesuai arahan presiden agar kita turut mensukseskan Asian Games," ujarnya.

Hingga akhir Mei 2018, satgas mencatat lebih dari 1.800 hektare lahan di Riau hangus terbakar sepanjang periode pertama status siaga berlangsung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com