Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Nilai Brilian Ide Bentangkan Kaus #2019GantiPresiden Saat Debat Pilkada

Kompas.com - 16/05/2018, 00:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang membentangkan kaus #2019GantiPresiden telah melakukan hal yang brilian.

Ia mengatakan, tak ada yang dilanggar oleh Sudrajat-Syaikhu saat membentangkan kaus #2019GantiPresiden saat akhir debat Pilkada Jawa Barat.

"Ya enggak ada masalah. Itu menurut saya bagus sekali apa yang dilakukan Sudrajat-Syaikhu," ucap Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

"Kalau mau ganti presiden pada 2019, ya pilihlah Sudrajat-Syaikhu pada 2018. Apa salahnya? Itu sangat demokratis dan sangat etis. Itu menurut saya brilian idenya," kata Fadli.

Dia justru menilai orang yang mempermasalahkan hal itu tidak memahami demokrasi.

Baca juga: Bawaslu Pertanyakan Sudrajat-Syaikhu Bawa Kaos "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden"

Fadli juga mengatakan, boleh saja jika ada calon gubernur yang meminta masyarakat memilih mereka jika ingin Presiden Joko Widodo menjabat hingga dua periode.

"Orang yang ricuh saja yang enggak mengerti, ya kan? Kalau misalnya kandidat lain mengatakan, 'Pilih ini, nanti Jokowi jadi presiden lagi', memang enggak boleh? Boleh saja. Apa yang salah dari itu. Ini harus pada belajar lagi demokrasilah," ucap Fadli.

Fadli membantah bahwa yang dilakukan Sudrajat-Syaikhu sebagai bentuk kampanye.

Ia mengatakan, tindakan tersebut tak bisa disebut kampanye lantaran saat ini belum ada calon presiden dan wakil presiden.

"Kampanye dini apa? Kan belum ada calon. Belum ada calon. Kampanye itu terjadi kalau sudah ada calon. Baru kita katakan kampanye dini. Wong ini belum ada calon kok," ujar dia.

Baca juga: Sandiaga Kaget Sudrajat-Syaikhu Bawa Kaus "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden"

Sebelumnya, aksi Sudrajat dan Ahmad Syaikhu membawa kaus bertuliskan "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden" membuat Debat Pilkada Jabar 2018 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Senin (14/5/2018), berakhir panas.

Pendukung empat pasangan calon bersorak "huuu" ketika Sudradjat mengucapkan jika Asyik menang, Indonesia akan ganti presiden pada 2019.

"Pilihlah nomor 3, Asyik. Kalau Asyik menang, insya Allah 2019 kita akan mengganti presiden," ujar Sudrajat dengan mengacungkan tiga jari lalu diikuti sorakan para penonton debat.

Saat mengucapkan hal ini, Syaikhu yang ada di sebelah Sudrajat membuka kaus yang juga bertuliskan pernyataan senada "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden".

Kompas TV Debat pasangan calon pemimpin Jawa Barat kedua sempat diwarnai kericuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com